Usaha Revand

2.7K 103 2
                                    

Fira menyandarkan kepalanya pada jendela kaca sebuah kereta. Rupanya lusuh. Matanya bengkak memerah. Gadis itu mengambil topi di sampingnya dan memakainya untuk menutupi wajahnya.

"Seenggaknya lo sedikit berguna saat ini." Ucapnya pada topi itu.

####

Vano berlarian tak tentu arah mencari Fira. Cowok itu mendatangi semua tempat dimana kemungkinan Fira berada. Vano pergi ke apartemen Fira, cowok itu mendapati semua ruangan yang hancur berantakan. Guci pecah, kasur robek, sofa terbalik, perabot dapur yang barantakan, kaca rias yang pecah, dan pisau yang menancap di lemari pakaian.

Vano bergegas membuka isi lemari Fira. Beberapa baju tak ada disana dan satu koper kecil. Serta gantungan baju yang berserakan di bawah.

"Lo dimana, Fir?" Ucap Vano yang nampak mulai kacau. Cowok itu berusaha mencari keberadaan Fira melalui gps, tapi ponsel Fira ternyata berada di bathtub kamar mandi.

Vano beralih menghubungi Revand.

"Re! Gue butuh bantuan lo."

"Buruan!"

####

Tak selang beberapa lama, Revand datang dan langsung menghampiri Vano yang duduk termenung di sudut ruangan.

"Van." Panggil Revand.

"Gue nemuin ini di bathtub kamar mandi." Ucap Vano sembari mengulurkan ponsel Fira yang basah. Mata Revand membulat sempurna.

"Lebih baik kita bergegas, Van! Sebelum semuanya terlambat!" Ucap Revand. Vano menatap Recand penuh tanda tanya.

"Fira pernah nyoba bunuh diri, Van! Ini tandanya dia gak mau lagi berurusan dengan kita! Lebih gawat kalo dia sendirian dalam kondisi frustasi!" Jelas Revand. Vano pun segera bangkit. Kedua cowok itu bergegas mencari dimanapun Fira berada.

####

Ponsel Vano berdering. Telepon dari Fellicha.

"Ya, Cha?"

"Gue lagi-"

"Apa?"

"Oke, gue kesana sekarang."

Tuutt tuut ttuut
Sambungan terputus.

"Knapa?" Tanya Revand khawatir melihat perubahan raut wajah Vano.

"Papa jatoh lagi. Gue bingung, Re. Disaat seperti ini, gue harus gimana?" Ucap Vano sembari memeganggi kepalanya yang sakit. Revabd bingung. Ia merasa tak enak hati pada Vano. Semua ini salahnya. Cowok itu hanya bisa merapal kata andai berulang-ulang dalam hati. Revand menghampiri Vano.

"Maafin gue, Van" ucap Revand sembari menepuk pundak Vano.

"Gue janji, begitu gue tau keberadaan Fira, gue bakalan langsung kabarin elo. Gue gak akan muncul lagi didepan Fira. Gue janji, Van." Lanjut Revand tulus.

"Oke. Ini kesempatan terakhir lo. Gue pegang janji lo." Ucap Vano lalu pergi meninggalkan Revand.

####

Hari berlalu. Sepekan sudah Revand mencari Fira tanpa lelah. Setiap menit ia menghubungi nomor Vano sembari mengutak-atik ponsel Fira. Tapi nomor Vano tidak aktif sejak terakhir mereka bertemu. Sementara Revand belum menemukan petunjuk apapun dalam ponsel Fira.

"Gue harus kemana lagi?" Gerutu Revand.

"Kenapa mas? Ponselnya rusak ya?" Tanya seseorang disamping Revand.

"Enggak." Jawab Revand secukupnya.

"Kalo mo ngebenerin ponsel bisa kunjungin toko kami, ini alamatnya mas. Trimakasih." Ucap gadis itu yang ternyata seorang karyawan baru di toko itu. Gadis itu pergi setelah memberi selebaran pada Revand. Revand melihatnya sekilas.

Devano [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora