Chapter 19

4.8K 302 52
                                    




“Panggilkan dokter pribadi kita saja Eomma. Aku yakin ini ulah Aegya di dalam perut Luhan”. Ucapnya santai

“Mwo?/Mwo?”. Tanya heran Hangeng dan Heechul bersamaan dengan ekspresi terkejut.

“Appa Eomma jangan percaya pada Sehun”. Luhan membantah pernyataan Sehun

“Tapi sayang.. Kau dan Sehun bukankah sudah sering emm.. Anu.. emm.. Bagaimana mengatakannya yaa”. Heechul kebingungan sendiri untuk melanjutkan kalimatnya. Ia takut Luhan akan merasa tersinggung.

“Aniya Eomma. Aku tidak hamil, ini hanya mual biasa saja”. Luhan meyakinkan Ibu mertuanya yang tampak kelimpungan mencari gabungan kata yang tepat untuk menanyakan perihal hubungan intim yang sering dilakukannya dengan Sehun.

“Baby.. untuk lebih akuratnya kita periksa saja ke dokter. Aku yakin anakku sudah meringkuk nyaman di dalam kandunganmu”. Ucap Sehun sembari memasukkan potongan buah ke dalam mulutnya.

“Tidak.. Aku tidak mau”. Sela Luhan cepat.

“Baby.. hanya periksa oke? Tidak akan sakit”. Bujuk Sehun

“Aku tidak mau Sehun-ah”.

“Sebentar saja Baby”. Paksanya lagi

“Aku bilang tidak berarti tidak Oh Sehun”. Luhan sedikit membanting garpunya ke atas piring yang masih berisi makanan utuh. Lalu dia pergi meninggalkan meja makan begitu saja tanpa berpamitan kepada Hangeng dan Heechul. Moodnya benar-benar buruk saat ini.

“Hah.. Aku salah apalagi”. Sehun menghela nafas dan mengacak rambutnya frustasi.

“Ck.. Baru begitu saja Kau sudah frustasi”. Ejek Heechul kembali bersuara setelah Luhan pergi meinggalkan meja makan. Hangeng dan Heechul hanya diam saja ketika menyaksikan perdebatan kecil antara putera dan menantunya, Luhan. Mereka juga tidak bisa menyalalahkan Luhan sepenuhnya atas ketidaksopanan meninggalkan meja tanpa pamit. Mereka paham sepertinya kondisi hati menantunya sedang tidak baik sehingga terlampiaskan ke orang-orang sekitarnya.

“Eomma.. Aku harus bagaimana?”. Tanya Sehun memelas dengan kondisi rambut yang sudah berantakan.

“Bagaimana lagi? Kau harus mengembalikan moodnya menjadi baik lagi”. Ucap Heechul santai tanpa beban dan tanpa ada niatan membantu kesusahan puteranya.

“Menghadapi mood buruk isteriku itu sangat sulit Eomma. Lebih sulit dari merobohkan mansion ini”. Erangnya frustasi.

“Merobohkan mansion pantat kudamu. Yaa.. bukankah Kau selalu menyerukan bahwa Luhan hamil anakmu. Anggap saja ini latihan. Kau tahu, mood wanita yang tengah mengandung itu sangat susah ditebak dan dikendalikan. Jadi, Kau siapkan jiwa dan raga yang kuat untuk memenuhi seluruh kebutuhan Luhan jika benar Ia tengah mengandung”. Nasehatnya memberikan senyum misterius.

“Eomma.. Jika Luhan hamil kan hanya tinggal hamil saja. Apa hubungannya dengan mood?”. Sehun tampak bodoh karena tidak mengetahui apapun tentang wanita hamil.

“Yaa.. Anak bodoh. Kau hanya tahu menidurinya saja. Jika Kau ingin benar-benar memiliki anak dengan Luhan. Pelajarilah apapun yang berhubungan dengan wanita hamil dan anak. Dasar bodoh..!”. Hardik Heechul sinis.

“Sudah-sudah. Kalian berhentilah berbicara tentang sesuatu yang belum pasti. Kita belum mengetahui Luhan hamil atau tidak”. Lerai Hangeng yang merasakan aura pertengkaran baru saja akan dikobarkan antara isteri dan puteranya.

“Hah.. Arasseo. Sehun-ah.. besok desaigner langganan Eomma meminta kalian untuk fitting baju pernikahan. Besok siang Ia akan mendarat di Korea”. Ucap Heechul berubah lembut kepada puteranya.

“Eomma.. Luhan mencintaiku kan Eomma?” Tanya Sehun dengan mata yang memandang lurus ke piringnya tanpa minat. Hangeng dan Heechul hanya diam tanpa menjawab, mereka juga bingung dan kaget dengan pertanyaan putera mereka yang tiba-tiba.

“Appa Eomma.. Pastikan pernikahan ini terlaksana tanpa halangan. Aku tidak mau kehilangan Luhan untuk yang kedua kalinya. Jika itu terjadi, Aku lebih memilih meninggalkan dunia ini”. Ucapnya lesu lalu berdiri dari kursinya dan pergi ke kamarnya meninggalkan Hangeng dan Heechul tanpa pamit.

“Sayang.. A-ada apa dengan Sehun kita?”. Tanya Heechul merasa kasihan melihat puteranya yang jarang menampakkan wajah sedih seperti sekarang ini.

“Gwenchana.. Kita hanya pastikan saja keinginan Sehun terkabul untuk memiliki Luhan seutuhnya. Lakukan cara apapun, yang terpenting Sehun kita bahagia”. Ucap Hangeng mencoba menenangkan Heechul yang sebentar lagi akan mengeluarkan air matanya. Ia yang sangat memahami bahwa puteranya Oh Sehun sangatlah rapuh meskipun sangat kejam dari luar.












Obsession In Love (HunHan GS (END)Where stories live. Discover now