20

3.5K 285 11
                                    

Lagu diatas itu cocok banget buat dipertengahan cerita ini...

Happy Reading🌸❤

Bulan terlihat sangat cantik diatas sana. Bersama bulan, bintang menghiasi langit yang tampak hitam. Perpaduan mereka sangat indah sampai Krystal tersenyum lebar melihat ke atas, kedua tangannya merapatkan jaket agar tidak kedinginan.

Malam ini sangat sejuk, Krystal menyukainya. Dia memang suka berjalan di taman malam hari, apalagi ketika lelah dengan pekerjaan.

"Kau menyukainya?" Tanya Steven seraya menarik bibirnya membentuk senyuman. Gemas dengan tingkah gadis ini.

Krystal menoleh, senyuman masih menghiasi bibirnya, "sangat."

Mereka sedang berjalan ditaman, menikmati kesejukan malam ini. Tadi Stevan nelpon, katanya dia ada di depan apartemen. Krystal keluar memakai celana training hitam dengan jaket, itupun memakai sandal jepit kesayangannya.

Ternyata Stevan mengajaknya untuk berjalan-jalan sebentar, menyembuhkan penat pikiran. Krystal mengusulkan taman sebagai tujuan mereka dan Stevan menyetujui dengan senang hati.

"Ingin minum sesuatu?"

Krystal langsung menggeleng.

"Kalau makan, bagaimana?" Tanya Stevan lagi.

Krystal menggeleng.

Stevan mulai gemas lalu menghentikan jalannya, "lalu kau menginginkan apa?"

Bibir Krystal mencebik, matanya menyipit menatap Stevan. "Seperti ini, berjalan-jalan," Krystal melanjutkan jalannya. Stevan mengekor dibelakang Krystal.

Laki-laki itu terkekeh, "kau tau, aku baru sekali ini bertemu perempuan sepertimu, sederhana."

Krystal ikut terkekeh, "lebay sekali, sebenarnya masih banyak perempuan diluar sana yang sederhana, mungkin mengarah ke apa adanya. Tidak memaksakan dirinya untuk menjadi orang lain."

Stevan menatap wajah Krystal lembut, semakin lama tatapan itu mengeras. Seperti ada tekanan di kedua bola matanya, giginya bergemeletuk, tangannya mengepal kuat hingga terlihat urat-uratnya.

"Stev?"

Panggilan Krystal membuat Stevan menyudahi tatapan matanya. "Stev, ada yang salah denganku?" Krystal mengernyit bingung.

"Sebentar," tangan Stev memegang bahu Krystal lalu menghadapkan perempuan itu ke hadapannya.

Krystal diam mengikuti apa yang dilakukan Stevan. Laki-laki itu memegang rambut Krystal lembut.

Krystal menghindar dengan mimik kaget, "apa yang kau lakukan?"

Stevan geram, "tunggu sebentar." Setelah itu Stevan menunjukan sebuah daun kering ditangan kanannya. "Ada daun dirambutmu," Stevan membuang daun itu, "memangnya aku ingin melakukan apa padamu?"

Pipi Krystal memanas menerima perlakuan seperi itu, rasanya ingin sekali menceburkan diri di air. Tangannya memegang pipi yang memanas itu dengan malu. "Bisa saja kan kau berbuat yang iya iya."

Kali ini Stev tertawa kencang, tapi hanya sebentar. "Apa itu yang iya iya, kau ini ada-ada saja Krys."

Krystal hanya tersenyum.

"Pernahkah kau merasakan jatuh cinta?"

Stev menoleh, ada guratan bahagia ketika ucapan itu keluar dari mulut mungil Krystal. Dalam pikirannya, apakah Krystal mulai jatuh cinta kepadanya? Atau memang sudah?

"Kau sedang merasakannya?" Tanya Stevan sambil tersenyum bahagia.

Krystal menggeleng, "aku masih bingung."

My PERFECT CEO❤ [KaiStal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang