27

3.4K 230 12
                                    


Happy Reading🌼

Semua orang bisa bahagia dengan kehidupan mereka masing-masing. Keluarga, teman, dan pasangan? ya mereka punya itu semua. Kebahagiaan.

Menikmati hidup tanpa beban sedikitpun, Ia tidak bisa. Mau dibilang susah, tidak, mau dibilang mudah juga tidak. Mungkin orang lain melihat dirinya baik-baik saja luar dan dalam. Tapi yang mereka lihat itu sembilan puluh delapan persen adalah salah. Keluarga? Ia tinggal sendiri di negara keras ini. Teman? Ia bersyukur mempunyai Dania di hidup nya, yang pernah menghina Oppa nya lalu terjerumus virusnya. Pasangan? Krystal masih mempertanyakan itu.

Hidup macam apa ini, semua yang dilakukan Krystal selalu mengancam.

Krystal memandang ponselnya, sudah sepuluh panggilan tak terjawab dari Kai. Dirinya berusaha keras untuk bertahan, sekali kedip air pasti jatuh di pipinya. Tatapannya terarah ke pantulan dirinya di cermin besar. Sudah satu jam Krystal seperti ini di kamar mandi.

Apa Ia harus menyerah? Atau Ia harus egois? Saat ini ada dua nyawa terancam karena keegoisannya. Krystal tidak tau kalau orang yang dikenalnya itu berbahaya.

Pesan dari Kai muncul. Krystal membuka pesan itu.

Gom🐻
Tae menangis, aku ke kamar nya sebentar. Cepat kabari aku, aku rindu🖤

Krystal tidak bisa menahannya lagi, kakinya lemas. "Aku mohon, aku hanya ingin seperti yang lainnya," isaknya pelan sambil jatuh terduduk.

Ponselnya kembali berdering, tapi Krystal hiraukan. Sepertinya itu dia.

Krystal duduk dilantai seraya melipat kakinya, pikirannya kembali berputar. Dimana awal dari semua kesakitan ini.

"Sepertinya mood mu bagus, ada apa?" tanya Stevan. Krystal menoleh sebentar lalu menggeleng.

"Ada apa hm?" desak Stev sambil tertawa.

Saat ini mereka sedang duduk di taman, jam sudah menunjukkan puku sembilan tapi masih banyak pengunjung taman di malam minggu seperti ini.

Krystal tersenyum cerah, secerah rembulan diatas kepalanya. "Aku. Punya. Kekasih."

Tawa Stevan hilang, Krystal masih tersenyum. "Stev, kau orang pertama yang tau ini. Aku akan bilang Dania nanti. Pasti dia sangat kesal saat tau itu iyaa kan Stev. Stev?"

Krystal tersentak saat Stev menarik lengannya kasar.

"Kenapa Krys?"

Krystal menggeleng takut, "Stev ini tidak lucu."

"Kau... Kenapa melakukan ini kepadaku?"

My PERFECT CEO❤ [KaiStal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang