32

1.7K 159 3
                                    

HAPPY READING

Satu minggu kemudian...

"Mom, aku ingin melihatmu dia sana..."

Krystal tersenyum mendengar rengekan anak kecil di seberang sana. Ia melirik ke samping dan melihat Kai sedang menggeleng pelan.

"Hey sayang, kata dokter mom akan pulang hari ini, kau tidak perlu ke sini hm."

"Kau selalu berkata seperti itu ketika aku meneleponmu, mom I miss you..."

Apa yang dikatakan Tae memang benar, Krystal akan mengatakan itu, selama Ia berada di rumah sakit. Ini karena Kai sangat melarang Tae menginjak kan kaki di rumah sakit, kecuali anak itu yang sakit.

Tapi kali ini, Krystal sudah di perbolehkan pulang. Jahitan di perutnya sudah agak mengering. Hanya saja Ia tidak di per boleh kan bergerak terlalu sering.

"Itu benar sayang, mom akan pulang sebentar lagi, jadi tidak usah menangis okay?"

"Yes, mom. Aku akan menunggumu."

Karystal menghembuskan napas, "anak pintar, mommy juga sangat merindukanmu. Mommy tutup teleponnya yaa."

"Hm, bye bye."

"Bye,"

Krystal melihat Kai menaiki kasur, memeluknya dari samping. Krystal acuh, karena perempuan itu sedang bermain handphone.

"I want to kiss you..." bisik Kai lembut.

"No."

Senyum Kai memudar, kali ini tidak berbisik, "why?"

"No."

"Yeah, why not?" Kai melepas tangannya dari bahu Krystal. "Seminggu ini kita tidak pernah ciuman, ayolah sekali saja..." Kai mencebikkan bibirnya.

"No."

"Ayooo...."

Dengan kesal Krystal mematikan ponselnya, "sayang, mulutku sedang tidak enak. Aku selalu minum obat dan itu rasanya pahit. Jadi aku tidak mau itu."

"Oh, okay,"

Jawaban Kai sangat parau, di tambah lelaki itu berbaring memunggungi nya. Krystal melihat itu, merasa tidak tega. Tapi di satu sisi mulutnya sedang tidak enak. Kai juga punya kebiasaan tidak bisa berhenti ketika ciuman, kalau saja Krystal tidak menghentikan nya.

Tanpa berpikir panjang Krystal mengalah, menepuk bahu nya dengan pelan.

"Kecup saja yaa,"

Mendengar itu, Kai langsung duduk tegap, kepala nya mengangguk semangat.

Krystal memajukan kepalanya dan mengecup bibir Kai agak lama. Kai tersenyum dengan mata terbuka, melihat mata Krystal yang sedang tertutup. Ketika Krystal ingin menarik kepala nya, Kai dengan cepat menahan.

Gerakan bibir Kai membuat Krystal mengernyit kan dahi. Bibirnya terbuka sedikit, lalu Kai menyesap lembut bibir Krystal. Semakin lama, lumatan itu menjadi ganas dan tergesa-gesa. Krystal sudah tahu itu.

Tangan Krystal memukul dan mendorong bahu Kai pelan. Lelaki itu tidak merespon dan terus memepet Krystal agar tiduran di kasur. Dengan susah payah Krystal mencoba bersuara.

"Kai epas..." (lepas).

"Eung..."

"Khai," kali ini Krystal memukul bahunya keras. Tiba-tiba Krystal teringat malam itu, tak terasa air mata mulai mengalir dari sudut matanya. Kejadian demi kejadian itu terlintas.

My PERFECT CEO❤ [KaiStal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang