RATU 7

4.7K 167 0
                                    


Sudah berulang kali Alex menelfon Ratu, namun wanita itu tidak kunjung mengangkatnya entahlah Alex jadi khawatir dan takut sesuatu yang buruk terjadi pada kekasihnya tersebut.

"Ayo dong sayang angakat telfonnya,"

"Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk atau berada diluar jangkauan cob--..."

Alex langasung mematikan ponselnya ketika lagi-lagi telfonnya tidak diangkat oleh Ratu, tidak biasanya Ratu tidak mengangkat telfonnya. Biasanya kekasihnya itu selalu mengangkat telfonnya dan membalas pesan-pesan yang ia kirimkan, tapi kali ini? Jangankan membalas pesannya, mengangkat telfonnya saja tidak. Alex menjadi sangat khawatir dan perasaannya semakin tidak enak terhadap Ratu.

"Kamu kemana sayang..." lirih Alex

Alex sebenarnya ingin langsung pergi ke apartemen Ratu untuk memastikan bahwa kekasihnya itu baik-baik saja, tapi disisi lain ia tidak bisa pergi meninggalkan Dira begitu saja, karena gadis itu sebentar lagi akan melakukan operasi.

Alex akhirnya memutuskan untuk menelfon anak buahnya pergi ke apartemen Ratu untuk memastikan bahwa Ratu aman dan baik-baik saja saat ini.

......

Ratu berdiri dibawah shower yang menyala seraya menangisi nasibnya yang begitu buruk, entah dosa apa yang telah ia perbuat hingga Tuhan menghukumnya dengan begitu beratnya. Ratu menggosok-gosokan tubuhnya yang di sentuh oleh Pangeran, tubuhnya telah kotor. Ratu menggosok tubuhnya yang penuh dengan bercak merah yang Pangeran buat atas dirinya, bahkan Ratu sendiri jijik terhadap dirinya yang tidak lagi suci. Ia telah ternodai, kehormatannya telah hilang.

"A-aku udahh kotor...." ucap Ratu lirih seraya mencoba menghilangkan bercak merah tersebut walapun yang Ratu lakukan sia-sia

Bagaiman jika Alex kekasihnya tau jika ia tidak suci lagi, apakah Alex masih mau menerima wanita yang sudah tidak suci lagi seperti Ratu, lalu bagaiman jika Alex tidak ingin menikah dengannya setelah mengetahui bahwa Ratu sudah tidak perawan lagi. Semua kemungkinan itu muncul dikepala Ratu, ia benar-benar takut jika Alex akan meninggalkannya setelah mengetahui bahwa Ratu sudah tidak suci lagi.

"Tidakk!!!" teriak Ratu sambil mencambak rambutnya frustrasi

Hidupnya telah hancur, semua itu gara-gara pemuda itu. Ratu sangat membenci pemuda yang telah merenggut kehormatannya secara paksa. Ratu benci saat Pangeran menyentuhnya, Ratu benci melihat wajah laki-laki bejat itu, Ratu benar-benar membenci Pangeran! Terkutuklah laki-laki seperti Pangeran yang telah merenggut kehormatannya.

Ratu merasakan kepalanya yang pusing pandangannya pun sudah kabur, Ratu merasakan seakan-akan ada yang menaruh beban berat dikepalanya. Kemudian kegelapan mengambil alih, Ratu pingsan karena terlalu lama dibawah guyuran air shower yang tidak henti-hentinya mengalir. Bahkan wajahnya sudah pucat dan tubuhnya sudah sedingin es.

.........

Pangeran membuka matanya karena cahaya matahari yang menerobos masuk. Pangeran menutupi separuh wajahnya karena cahaya matahari yang menyilaukan matanya.

"Selamat pagi Pangeran Arsenio Denta." ucap seseorang yang duduk disofa yang tidak jauh dari ranjang tempat Pangeran tidur

Pangeran langsung mengalihkan pandangnya ketika mendengar suara bariton yang tidak asing baginya. "Papa," ujarnya melihat sang Papa yang duduk disofa yang tidak jauh darinya.

Daren Romeo Denta, Ayah dari Pangeran Arsenio Denta. Daren berjalan mendekati putra tunggalnya itu, Darena menatap Pangeran yang berada dihadapannya lalu tiba-tiba...

Plakk!

Satu tamparan mengenai wajah mulus Pangeran, bahkan sangking kerasnya tamparan tersebut sudut bibir Pangeran hingga sobek dan mengeluarkan darah segar. Pangeran memejamkan matanya merasakan sakit dan panas pada pipi kirinya.

"Sejak kapan kamu belajar menjadi seorang laki-laki brengsek!" ucap Daren datar

"Pangeran gak ngerti maksud Papa apa," jawab Pangeran seraya mengusap darah yang mengalir disudut bibirnya

"Bagaiman bisa kamu memperkosa seorang wanita tidak bersalah Pangeran Arsenio Denta!" bentak Daren meluap-luap

Pangeran mengerutkan keningnya mencoba mencerna baik-baik ucapan sang Papa, dan memorinya pun kembali terputar saat ia mabuk dan bertemu dengan Ratu. Astga, tunggu apa dia telah memperkosa Ratu?! Pangeran benar-benar tidak ingat kepalanya benar-benar sakit saat ini.

"Papa selama ini gak pernah ngelarang kamu untuk bergaul, tapi semua itu tetap ada batasannya!" Daren mengusap kasar wajahnya bagaiman bisa Pangeran putra tunggalnya melakukan kesalahan sebesar ini, Daren benar-benar tidak habis pikir

"Papa gak pernah mau kamu tumbuh jadi laki-laki brengsek Pangeran, bukan itu tujuan Papa besarin kamu! Bagaiman bisa kamu melakukan kesalahan sebesar ini?"

Pangeran hanya diam tanpa berniat menjawab setiap ucapan yang Papanya lontarkan.

Daren menghembuskan nafas kasar. "Papa akan urus ini semua, kamu gak perlu khawatir. Papa akan tutup mulut media agar berita ini tidak menyebar kemana-mana,"

"Dan tugas kamu hanyalah membuat gadis itu bungkam, agar ia tidak melaporkan kasus ini kepolisian atau pada awak media."

Setelah mengucapkan itu Daren pergi begitu saja meninggalkan Pangeran yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Jika benar yang Papanya katakan bahwa ia tanpa sadar telah memperkosa Ratu, maka saat ini juga ia harus bertemu dengan Ratu dan menjelaskan semuanya.




Next ga?

Gimana sama part ini?

Voted,komen and share jgn lupa gengs;)








Ratu Dan Pangeran [End]Where stories live. Discover now