Bagian 16

526 69 1
                                    

"heeh... kau bahkan tidak tahu bagaimana rasanya kesepian bukan, kau hidup di Istana dengan dikelilingin banyak Dayangmu itu, apa kau tahu rasanya kesepian?"

"apa? Kesepian? Apa anda sedang bertanya pada saya bagaimana rasanya kesepian? Apa anda pernah merasakan berpisah dengan kedua orang tua anda dan masuk dalam dunia yang aneh saat kecil, seorang gadis kecil harusnya tertawa dan bermain sepuasnya tapi saya, saya harus menanggung beban keluarga saya, menyendiri disebuah ruangan yang sangat besar tanpa bisa menemui siapapun, apa anda bertanya pada saya bagaimana rasanya kesepian sekarang?"

Jinsang terdiam, ia menatap gadis itu "apa maumu sekarang?"

"anda sangat menyebalkan, saya membencinya," Yoojung menatap tajam kearah Jinsang kini

Jinsang menatap yoojung, gadis itu berbalik dengan cepat, dilepaskannya jaket Jinsang dan ia berjalan cepat meninggalkan Jinsang

Geram bukan main Jinsang, ia benar-benar terjebak dengan perasaannya sekarang, bagaimana mengakhiri semua ini, disaat ia mulai membuka hatinya untuk Yoojung, hatinya yang lain menyuruhnya untuk menutupnya demi jukyung

"aaaakkhhhh!!! SIALLLL!!!!" umpatnya

Dari jauh Jukyung sebenarnya menyaksikan hal itu, ia tahu betapa tersiksanya Jinsang atas sikapnya namun baginya, walaupun tak mendapatkan hati Jinsang asalnya bisa membuat Jinsang terus disampingnya itu sudah cukup

*******

Jinsang menghabiskan waktunya dirumah sakit untuk merawat Jukyung, tentu jukyung sangat senang dan berharap ia tak cepat sembuh agar Jinsang selalu memperhatikannya

Jukyung sepertinya tak peduli betapa lelahnya Jinsang dan betapa rindunya Jinsang pada Yoojung yang penting Jinsang ada dengannya saat ini, itu saja cukup

"kau ingat Jinsang, saat kau sakit dulu, aku pergi kerumahmu menghabiskan semua tabunganku untuk membelikanmu buah, haah...kau sangat senang ketika melihatku," Jukyung mulai bercerita masalalu yang terlihat membuat Jinsang malah bertambah bersalah

"kau ingin makan buah itu sekarang?"

Jukyung menggeleng "aku ingin kau tetap disini, menemaniku,"

"baiklah...kau harus istirahat sekarang,"

"tetaplah disini,"

"aku akan disini, saat kau membuka matamu," Jinsang menyelimuti Jukyung

Gadis itu kemudian menutup matanya

******

Dirumah keluarga Lee, panas Yoojung tak juga turun, nenek Jinsang sangat cemas dan memutuskan untuk membawa gadis itu kerumah sakit

"Jeonha..." Yoojung mulai meracau

"kita harus membawanya kerumah sakit sekarang," kata nenek Jinsang

Dengan segera mereka membawa Yoojung kerumah sakit, gadis itu mengalami demam tinggi dan keadaannya lemah

Saat dirumah sakit ibu Jinsang melihat anaknya itu didepan mesin kopi otomatis, tak ada sinar diwajah anaknya, sebagai seorang ibu ia menjadi prihatin

"Jinsang-ah," pemuda itu menoleh dan melihat ibunya

"ibu..."

Mereka kemudian berbicara di ruang tunggu

"nenekmu baik-baik saja, Yoojung...sepertinya sakitnya tak kunjung sembuh, mungkin butuh tabib Istana untuk mengobatinya,"sang ibu berusaha mencairkan ketegangan keadaan saat ini dengan candaan tentang Yoojung dan Istana-nya

Jinsang tersenyum kecil "apa dia baik-baik saja?"

Ada gurat sendu yang ditanggap ibu Jinsang dari pertanyaan tersebut "emm...Yoojung? Aaa... dia terus berteriak ketika jarum suntik menyentuh kulitnya, itulah kenapa keadaannya masih tetap sama, dia sering mengigau, mengatakan...Jeonha..apakah anda sudah makan...Jeonha...kenapa anda tidak makan?"

ONCE AGAIN I LOVE YOU [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora