Bagian 18

512 50 0
                                    

Begitu membuka mata Yoojung sudah berada didalam kamarnya, ia melihat Jinsang duduk disamping tempat tidurnya

Yoojung menyentuh kepala Jinsang lembut, pemuda itu menggeliat kemudian membuka matanya memandang kearah Yoojung

"kau sudah merasa baikan?" Tanya Jinsang

Yoojung mengangguk "anda pasti merasa cemas, Yang mulia?"

"kau membuatku takut," Jinsang meraih tangan Yoojung dan menggenggamnya "apa yang kau rasakan?"

"saya...saya melihat diri saya tenggelam ke dasar sumur, saya meronta dan kesulitan bernafas,"

Nenek Jinsang yang juga ada disana sepertinya tahu sesuatu, terlihat jelas dari ekspresi sendu di wajah tuanya, Sang nenek berjalan mendekati Jinsang dan memegang bahunya

"keluarlah sebentar..."

Jinsang menurut, ada apa sebenarnya ini, ia merasakan gelagat yang aneh pada neneknya

Mereka kemudian berbicara berdua diruangan sang nenek

"itu tidak mungkin nek, bagaimana bisa nenek mengatakan jika Yoojung...jika Yoojung adalah...adalah jiwa yang tersesat? Itu tidak masuk akal, apa maksud nenek kalau Yoojung itu hantu? Aku bisa melihat bahkan aku bisa menyentuhnya, ini gila nek, nenek berkata bahwa dia sangat mirip dengan nenek buyut dan sekarang... hah..benar-benar...."

"Jinsang bukan begitu... dia...adalah seseorang yang hidup jauh dari kita, dunianya bukan disini dan dia....harus kembali sekarang,"

"nenek hentikan!! Ini benar-benar tidak masuk akal, nenek menyuruhku percaya? Haah..benar-benar,"

"Jinsang... Yoojung tidak bisa terus berada disini, semakin lama disini jiwanya akan semakin mengering dan dia...dia tidak akan bisa kembali," nenek Jinsang terlihat sendu

Jinsang berdiri dengan kesal "nenek benar-benar sudah keterlaluan, aku tidak akan mempercayainya kali ini, jika nenek mengatakan Yoojung itu tidak waras maka mungkin aku akan menerimanya, tapi... omong kosong ini...hentikan sekarang nek, Yoojung hanya sedang tidak nyaman badan sekarang," jinsang lalu pergi begitu saja

Bagaimana ia harus percaya pada ucapan neneknya, dia sudah berusaha untuk mengerti cerita aneh Yoojung dan sekarang, Jiwa yang tersesat? Kejadian yang berulang? Benar-benar tidak masuk akal

Jinsang kembali kekamar Yoojung, ia melihat Yoojung tengah tertidur, pemuda itu kemudian mendekatinya, ia memperhatikan wajah Yoojung kemudian menyentuhnya, tangannya masih bisa merasakan sentuhan lembut pipi Yoojung lalu...bagaimana sang nenek bisa menyebut jika Yoojung adalah "hantu"

"Jeonha..." merasakan sentuhan diwajahnya Yoojung membuka matanya

"Yoojung-ah... haruskah...haruskah aku menemanimu tidur malam ini?"

Yoojung tersenyum, tentu saja gadis itu mengiyakan, Jinsang kemudian melepas sendalnya dan tidur disamping Yoojung

"kemarilah...kau sangat hangat," kata Jinsang

Yoojung mendekat dan meringsek kedada Jinsang

"nenek berbicara aneh hari ini," kata Jinsang

"benarkah? Apa itu menganggu anda Yang Mulia?"

"emm...sebenarnya tidak, karena nenek mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal,"

"apa yang nenek katakan?"

"itu..." Jinsang melihat ke arah Yoojung dan dia diam sejenak, wajah Yoojung...Wajahnya terlihat transparan dan itu membuat Jinsang terkejut "aaah... itu..." Jinsang berusaha untuk tak mempercayai apa yang dilihatnya

Wajah yoojung kembali lagi

"Jeonha..."

Jinsang langsung mencium kening Yoojung, ia masih tak ingin mempercayai apa yang dilihatnya barusan, dia berusaha menepis semua apa yang dilihatnya, cerita Yoojung tentang Kerajaannya, tentang Istananya dan tentang Rajanya, ini benar-benar membinggungkan bagi Jinsang ah tidak... tapi bagi perasaannya.

"tidak...tidak mungkin," dalam hati Jinsang masih berusaha untuk menepis pikirannya

Ia mempererat pelukannya dan seolah tak ingin melepaskan Yoojung dari sisinya

Disisi lain sebenarnya Yoojung juga kuatir dan cemas, ia tak tahu kenapa akhir-akhir ini tubuhnya menjadi transparan dan bicaranya terasa berat, ia bahkan melihat bayangan-bayangan Istana seperti nyata dihadapannya, Dayang Kim, Dayang Jung, Bibi Yoo dan tentu saja Raja begitu jelas dilihatnya akhir-akhir ini, apakah itu artinya bahwa mereka begitu menantikan kedatangan Yoojung di "Istana"

******

Jinsang memperingatkan neneknya atau semua orang yang tau tentan Yoojung untuk tidak memberitahu Yoojung, dan melarang Yoojung untuk mendekati kuil atau bertemu dengan biksu

"Jinsang jangan keras kepala," sang nenek berusaha meyakinkan Jinsang

"nenek berhenti, besok adalah hari pernikahanku dan nenek ingin merusaknya? Apa nenek tidak ingin mendapat cicit dariku?" Jinsang terlihat kesal

"Jinsang kau pikir kenapa Yoojung selalu datang kekeluarga kita? Karena jiwanya tidak tenang, rasa penyesalan dan kecintaannya pada Raja membuatnya selalu datang kedunia ini,"

"berhenti!! Aku tidak ingin mendengarnya nek....jadi hentikan," Jinsang mencoba menyangkal semuanya

"nak...nenekmu benar, tempat yoojung bukan disini.... Kita harus membawanya kekuil, atau dia akan kehabisan waktu, jiwanya tidak akan bisa tenang dan ia akan terus kembali kedunia ini untuk...untuk... untuk menebus penyesalannya," sang ibu mengusap airmatanya

"ibu...bagaimana bisa ibu tidak berpihak padaku, ibu...aku sangat mencintai Yoojung dan tidak ingin kehilangannya apakah aku salah?"

"Jinsang..."

Ternyata yoojung mendengar percakapan mereka, ia menutup mulutnya agar isaknya tak terdengar, ia semakin binggung jika bukan didunia ini maka dimana ia berasal?

Ia berpikir mungkin kuil adalah tempatnya untuk mendapatkan jawaban dari semua yang membuatnya binggung, bagaimanapun juga akhir-akhir ini ia mulai mnenyadari keanehan yang terjadi namun ia tak mengerti apakah itu dan jika kuil adalah jawabannya maka... ia akan melakukannya.

ONCE AGAIN I LOVE YOU [TAMAT]Where stories live. Discover now