vi. Pacar Renjun?

6.7K 681 36
                                    


Pagi itu yang biasanya Jeno akan ke kelas Jaemin untuk melihat senyum manis Renjun, Jeno malah duduk diam di bangku kelasnya. Bermain game di hpnya.

Alasannya, bisa dibilang Jeno sedang patah hati. Siapa lagi kalau bukan Renjun.

Sebenarnya pagi tadi Jeno sudah sempat melihat senyum Renjun saat dirinya dan Jaemin sampai di gerbang sekolah. Yang kebetulan Renjun juga datang di saat bersamaan. Tapi senyum itu bukan untuk Jeno. Karena Jeno sudah melenggang masuk menuju tempat parkir saat Renjun mendekati Jaemin yang menunggu di depan.

Jeno kesal. Jeno cemburu.

Renjun diantar oleh laki-laki. Jeno tidak tau siapa laki-laki itu. Tapi terlihat sangat akrab dengan Renjun. Bahkan sempat mengusak rambut Renjun sebelum anak itu masuk ke area sekolah.

Jeno cemburu. Tapi juga sadar, Jeno dan Renjun tidak memiliki status apapun, kecuali teman. Jadi, apa berhak Jeno cemburu?

.

Pulang sekolah Jeno seperti gelandangan duduk di teras pos satpam menunggu Jaemin yang belum juga terlihat batang hidungnya. Padahal Jeno sudah menunggu lebih dari setengah jam. Tapi bel sekolah baru berbunyi sepuluh menit yang lalu.

Dari jauh Jeno menangkap pemandangan Jaemin yang berjalan bersama Renjun. Keduanya tertawa. Jeno merotasikan bola matanya. Pantas lama.

"Hoi, mirip gembel tau gak sih lo!"

Mana ada gembel seganteng Jeno?

"Ayo pulang! Ditunggu dari tadi juga"

"Bentar. Nunggu jemputan Renjun datang"

Jaemin dan Renjun ikut duduk di sebelah Jeno. Masih sesekali tertawa. Padahal tidak tau juga Jeno apa yang lucu.

Jeno menghembuskan napasnya lelah. Memilih diam, menunduk mendengarkan dua manusia manis di sebelahnya. Walaupun Jeno tidak tau apa yang sebenarnya mereka bicarakan.

Renjun berdiri dan melambai pada Jaemin. Mata Jeno mengikuti Renjun yang berjalan menuju motor hitam yang berhenti di depan gerbang.

'Oh yang tadi pagi' batin Jeno.

Iya, laki-laki yang tadi pagi mengantar Renjun. Dan sekarang Renjun juga dijemput laki-laki itu. Dipakaikan helm juga. Dan setelah Renjun naik, tangannya memeluk pinggang si laki-laki itu.

"Asu!!"

"Hah?"

"Bukan apa-apa"

Jaemin mengernyit bingung. Menatap Jeno yang lebih anteng dari biasanya. Alisnya bertaut. Tapi kemudian senyumnya terbit.

"Ayo pulang" ajak Jeno yang sudah menaiki motornya. Menyerahkan helm Jaemin.

"Lo cemburu ya?" goda Jaemin menoel hidung Jeno.

"Bacot gue tinggal"

Jaemin tertawa lebar sebelum menaiki jok motor Jeno. Tapi lalu tersenyum dibalik punggung Jeno.

.

Kilogram

Jeno hampir saja melemparkan hpnya setelah melihat postingan kilogram Renjun beberapa menit lalu

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Jeno hampir saja melemparkan hpnya setelah melihat postingan kilogram Renjun beberapa menit lalu. Mulutnya terus mengomel, dahinya mengkerut, tangannya terkepal siap meninju.

Jeno menghembuskan napasnya kasar. Memejamkan matanya lalu melempar punggungnya pada pinggiran kasurnya.

Pikiran Jeno melayang, memikirkan sebenarnya siapa laki-laki di postingan Renjun. Laki-laki yang sama dengan yang Jeno lihat saat di sekolah tadi siang.

"Siapa sih si Ch— siapa sih tadi namanya. Bodolah Chaca Choco atau siapa itu"

Jari Jeno memijit pangkal hidungnya. Ingin bertanya pada Jaemin. Tapi anak itu sedang tidak bisa diganggu. Sedang sesi tutor dengan si kakak kelas ganteng katanya. Padahal itu hanya modus Jaemin saja.

Hati Jeno menjerit. Renjun sudah punya pacar? Kenapa Jeno tidak tau?

...

kembar Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin