12ㅡto get Sorryㅡ

47 1 0
                                    

"Pagi hyung," kata Sehun tanpa semangat saat dia masuk ke dapur. Dia mungkin sudah berada di tempat tidurnya selama berjam-jam tapi hanya bisa tertidur selama satu jam.

Sisa waktunya, dia gunakan untuk memikirkan tentang Luhao dan cupcake dan membuat kue dan... ughhhh kenapa gue ga bisa tidur semalem!?

Kenapa gue khawatir banget?

Baekyeol mengisyaratkannya untuk mendekat dan duduk di dekat mereka. Mereka terus berbicara dengan suara pelan (untuk menghindari didengar oleh hyung yang lain) tentang mendapatkan bahan-bahan dan memastikan semua orang keluar dari rumah, dan lain lain... Sehun tidak benar-benar memperhatikan. Semua rencananya terlalu berlebihan untuk kesehatan jiwanya.

Apa ga ada pilihan yang lebih baik? Pilihan yang lebih gampang gitu?

Sehun tiba-tiba menjadi ceria. Kenapa gue ga kepikiran sebelumnya?

"Apa ga bisa kalo gue beli aja cupcake di toko kue?"

Baekyeol menggelengkan kepala mereka. Sehun dengan seketika kembali ke keadaan yang sebelumnya. "Kenapa gaboleh?"

"Karena lo butuh kesungguhan."

"Gue pikir Luhao noona bakal tersentuh banget kalo dia tahu lo bikin sendiri." Baekhyun memegang tangannya di atas jantungnya, pura-pura menyeka air mata –memberi kesan bahwa Luhao bisa saja menangis setelah menerima cupcake yang dibuat oleh maknae. Sehun memutar matanya. Gue ragu.

"Gue masih ga yakin harus ngelakuin ide ini..." Sehun mengakui tapi Baekyeol hanya mengabaikannya.

Sehun sedang duduk di kelas terakhirnya hari itu ketika dia mendapatkan sebuah pesan dari Chanyeol mengatakan bahwa Luhao sudah kembali.

L-Luhao? Dia udah pulang!?

Dia hampir berdiri dan pergi, tapi kemudian dia menyadari bahwa dirinya masih ditengah-tengah kelas, dan profesornya tidak menghargai gangguan apapun. Dia mengerang dalam batin.

Ketika kelas selesai, dia langsung beranjak keluar pintu. Untuk alasan yang tidak jelas, dia sangat ingin melihat anak yang lebih tua itu kembali.

Sesuatu dalam dirinya terbakar.

Sulit bernapas karena berlari, Sehun dengan nafsu membuka pintu depan. Saat dia sudah di dalam, dia mendengar keributan datang dari ruang tamu.

Dia sampai di pintu masuk ruang tamu... langsung matanya mencari kepala dengan rambut coklat madu.

Dia disana.

Luhao berada di tengah, di kelilingi oleh hyung Sehun yang lain. Gadis berambut kecoklatan sebahu itu tersenyum lebar sambil mengobrol dengan yang lain. Sehun langsung memutuskan bahwa Luhao mempunyai senyuman yang paling cantik... diantara semua perempuan lain... yeah...

Semuanya sedang fokus pada Luhao dan tidak ada yang tahu si maknae berdiri disana, berkeringat seember. Dia terlihat seperti habis lari marathon.

"Kemana lo pergi?" tanya Suho.

"Gue pergi ke rumah bibi... di Busan," Luhao malu-malu mengaku. Dia merasa bersalah tidak memberitahu teman-temannya.

"Jangan biarin apa yang udah terjadi mempengaruhi lo, Lu. Lo lebih baik dari itu," saran Xiumin, meletakkan tangannya di pundak Luhao.

"Kalo ada yang berani macem-macem sama lo lagi, lo punya kita!" seru Chanyeol, memegang tinjunya. Luhao terkekeh.

"Oi! Sehun, sejak kapan kamu ada disana?" tanya Kyungsoo, terkejut melihat si maknae berdiri di belakangnya.

Miss ReplaceWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu