13ㅡa dark story behind Oh Sehunㅡ

43 1 0
                                    

Ketika mereka sampai di rumah, Luhao berlari ke lantai atas dengan boneka rusanya dan mengambil kamera polaroid miliknya. Dia ingin mengabadikan momen bahwa Sehun memenangkan boneka untuknya, bahkan jika Sehun nantinya akan menyangkalnya. Dia memeluk rusa di tangannya, bergaya imut. 1 2 3

FLASH

Selama dia menunggu fotonya agar kering, dia mencari spidol (untuk menulis catatan kecil di polaroidnya).

Hmmmm... Dimana ya spidol gue? Tidak beruntung menemukan spidolnya sendiri, Luhao pergi menuju lemari susun kecil milik Sehun dan membuka laci pertama. Ah ada satu.

Dia mengambil spidolnya, tapi kemudian dia melihat... sebuah foto.

Luhao tahu dia seharusnya tidak mengintip barang-barang Sehun dengan lancang, tapi rasa penasaran menguasainya. Nggak masalah kan kalo cuman ngeliat? Dia memungut foto itu dan melihatnya.

Ini adalah foto lama karena warnanya tidak secerah foto sekarang. Tepi fotonya berkerut –mungkin karena terlalu sering digenggam. Ini foto dari wanita muda memakai gaun berwarna peach. Dia mempunyai mata coklat yang menarik, rambut panjang bergelombang, hidung mancung, dan dia tersenyum.

Pasti ibunya.

Luhao tersenyum pada wanita di foto. Dia cantik, tapi lebih dari itu dia terlihat bahagia. Luhao melihat ke sisi kanan foto, menyadari bahwa wanita itu bergandengan tangan dengan seseorang...

Tapi bagian orang itu terpotong. Lebih seperti disobek.

Cuman tangannya doang yang keliatan. Siapa ya yang digandeng? Pasti ayahnya.

"Lo lagi ngapain disitu?" tanya Sehun seraya berdiri di pintu, pandangannya terfokus pada punggung teman sekamarnya.

Luhao menolehkan kepalanya. "O-oh. Uhh. S-Sehun."

Sehun mengamati matanya yang ketakutan, bertanya-tanya kenapa anak yang lebih tua itu terlihat sangat ketakutan –dia akhirnya menemukan jawabannya ketika tatapannya mendarat pada secarik kertas yang Luhao genggam. Sehun memandangi kertas itu.

Apa? Bukannya itu?! Matanya membesar .

Sekarang giliran Sehun yang terlihat ketakutan. Dia menyerbu masuk ke tempat Luhao berdiri, yang masih tertempel di tempat, dan merebut foto itu dari tangan Luhao. Dia mungkin sudah sangat kasar kepada Luhao dari yang ia kira, tapi ia berpikir bahwa Luhao tidak seharusnya mengintip barang miliknya.

"Apa yang lo lakuin sama barang-barang gue?!" desisnya pada Luhao yang terlihat sangat ketakutan sekarang. Sehun melempar fotonya ke dalam laci dan menutupnya.

"G-gue minta maaf banget, Sehun. Gue sebenernya la-lagi nyari spidol, jadi gue bukain laci meja lo dan ga sengaja nemu f-foto itu. Gue tahu gue nggak seharusnya lancang nyentuh barang-barang punya lo, tapi g-gue... Gue bener-bener minta maaf," gagap Luhao, tetap menundukkan kepalanya.

Sehun memelototinya dengan otot tegang, kecewa pada anak yang lebih tua itu karena sudah melanggar privasinya, tapi emosi itu cepat tergantikan menjadi ekspresi kaget ketika dia menyadari bahwa Luhao sekarang... gemetar.

D-dia gemeteran?

Ketegangan dalam tubuh Sehun langsung berkurang, tatapannya melembut. Semua pikiran untuk menghukum anak yang lebih tua itu menghilang, tergantikan oleh keprihatinan.

"Apa lo ge–?"

"G-gue nggak seharusnya nyentuh barang-barang lo. Lo boleh marahin gue kok," sela Luhao, suaranya pecah. Dia masih menolak untuk melihat Sehun.

Sehun mengambil langkah maju, mengharapkan untuk meletakkan tangannya di bahu Luhao untuk menenangkannya yang nampak sangat ketakutan, tapi anak yang lebih tua itu tidak tahu maksud Sehun yang sebenarnya dan malah memutuskan mulai berjalan ke arah pintu kamar.

Miss ReplaceWhere stories live. Discover now