Cobaan Yang Harus Dilewati

4 0 0
                                    

Hari yang semakin gelap, tubuh yang sudah mulai lelah. Setelah selesai mengerjakan Sholat Magrib, Gani melanjutkan mendorong gerobaknya menuju rumah pemilik gerobak. ditengah perjalanan, Gani melihat beberapa pemuda sedang duduk dipinggir jalan sambil memegang gelas yang berisi minuman keras. Gani pun berusaha memberanikan diri untuk tetap melewati mereka karena hanya jalan tersebut yang dapat dilalui menuju rumah pemilik gerobak.

Saat melewati sekumpulan pemuda, yang kurang lebih berjumlah 4 orang, mereka mencoba memberhentikan Gani. Mereka menahan gerobak, dan meminta Rokok kepada Gani.

"Maaf bang, gak ada. soalnya gak merorok saya" Kata Gani.

Sekumpulan pemuda itupun tertawa, dan kembali meminta uang kepada Gani.

Gani yang saat itu membawa gerobak dan uang hasil jualannya mencoba menyembunyikan uang tersebut yang ada dicelananya.

"Kamu dengar gak ?" kata salah satu pemuda dengan nada keras sambil memukul gerobak.

"Maaf gak ada bang" Jawab Gani.

Mereka pun memaksa dengan menggeledahnya. Gani yang saat itu mencoba untuk melepaskan tangan mereka dan mendorong salah satu pemuda hingga terjatuh. Karena tak terimah, teman-temanya pun memukul Gani hingga terjatuh. Saat mereka ingin menggeledah Gani, beruntung ada beberapa orang yang lewat dan membantu Gani. sehingga beberapa pemuda itu pun lari.

Gani pun dibangunkan. Terdapat memar diwajahnya, namun dia tetap bersyukur karena uang hasil jualannya tidak diambil. Namun ada sedikit kerusakan pada gerobak dagangannya.

"Terimah Kasih Pak, sudah membantu saya" Kata Gani kepada beberapa orang yang telah membantunya.

Selanjutnya Gani pun melanjutkan perjalan pulangnya untuk mengantar gerobak jualannya. Sesampainya di rumah pemilik gerobak, gani menjelaskan yang telah terjadi kepada pemilik gerobak.

"Maaf pak gerobaknya rusak. Besok saya akan memperbaikinya" jelas Gani kepada pemilik gerobak.

Pemilik gerobak yang melihat gerobaknya rusak dan mendengar penjelasan Gani bukannya marah, malah memberi Gani uang untuk mengobati luka-lukanya.

"Sudah tidak apa-apa nak. yang penting kamu selamat. lagian gerobaknya hanya rusak sedikit. biar bapak saja yang perbaiki. lebih baik kamu pulang dan beristirahat" kata pemilik gerobak kepada Gani.

Gani merasa tidak enak, sehingga dia tidak mengambil uang tersebut. Gani hanya berpamitan dan kembali pulang ke kostnya.

"Tidak usah pak. uangnya simpan saja untuk perbaiki gerobak bapak. Luka saya tidak parah, hanya memar sedikit. Saya pamit dulu pak. Assalammualaikum" Pamit Gani kepada pemilik gerobak. Gani pun pulang ke kostnya.

Sesampai di kostnya, Gani memberiskan diri dan duduk sejenak. Kost yang hanya berukuran kecil, hanya muat untuk 1 orang dan hanya beralaskan kasur kecil ini merupakan tempat tinggalnya selama berkuliah.

Di saat kelelahannya, dia mengambil buku kuliahnya untuk membaca sedikit materi kuliah untuk mata kuliahnya besok. Saat membaca buku, dia menengok tulisan yang tertempel di dindingnya.

Tulisan tersebut adalah "Aku Pasti Sukses". Tulisan yang menjadi semangat dan motivasinya.

No Pain No GainWhere stories live. Discover now