Kesuksesan Menanti

4 0 0
                                    

Kesabaran dan semangatnya membawa dia sampai ke tahap akhir perjuangannya yaitu sidang skripsi. Gani merupakan mahasiswa tercepat di fakultasnya mampu sampai duluan ke tahap sidang skripsi. Gani banyak melewati hal-hal sulit untuk sampe ke Sidang skripsi ini, diantaranya skripsinya harus berulang kali dicoret, mencari dosen yang susah untuk revisi hingga bagadang tiap malam untuk menyelesaikan skripsinya.

Ditengah kesibukan skripsinya dia tetap berjualan dan sesekali membantu teman-temannya untuk menyelesaikan skripsi mereka.

Hal yang sangat dia ingat yaitu harus bekerja menyangkul tanah dan mengecat rumah dosennya hanya untuk mendapatkan tanda tangan dosen. Namun Gani tidak perna mengeluh, karena baginya sesuatu yang bernilai memang harus membutuhkan kerja keras. Gani sadar dirinya bukan mahasiswa yang memiliki banyak uang, yang hanya membeli skripsi mereka ataupun membayar dosen untuk mengerjakannya. Namun semangat dan kerja kerasnya telah membawah Gani sampe ke Sidang Akhir.

Jantung yang berdebar kencang dan raut wajah yang terlihat gugup mendandakan dia seakan belum siap. Wajar saja dia harus menjelaskan dan mempertanggung jawabkan skripsinya didepan 6 dosen yang terlihat menakutkan saat didalam ruangan.

"Gani semangat dan jangan lupa melambaikan tangan ke kamera jika kamu tidak mampu" canda temannya sambil tertawa.

"Iya tenang saja, tolong siapkan tandu untuk mengangkut ku yah setelah itu" Balas canda Gani ke temannya.

Gani pun masuk dan menysiapkan materi skripsinya. Gani membagikan skripsinya ke 6 dosen tersebut sambil tangannya berkeringat.

"Santai saja jangan gerogi" jawab salah satu dosen .

Gani pun membuka sidang skripsinya dengan salam dan meperkenalkan dirinya, dilanjutkan dengan menjelaskan materinya. Semakin lama Gani merasa tenang dan mulai menikmati penjelasannya. Beberapa dosen pun merasa Gani yang awalnya gugup, namun saat menjeskan menjadi lebih tenang. Gani terasa seperti menjelaskan didepan teman-temannya. Raut wajah yang awalnya gugup kini berubah menjadi percaya diri. 

Penjelasan pun telah selesai, Gani pun memberikan kesempatan kepada dosen pengujinya untuk bertanya atau merevisi skripsinya.

"Tadi awal kamu kelihatan gugup, tetapi kenapa sekarang kamu terlihat tenang sekali Gani. penjesalanmu pun bagus. sangat menguasai materi " Kata salah satu dosen.

"Tidak tau pak, saya hanya mencoba menjelaskan dan sambil berdoa saja"  jawab Gani.

Proses tanya jawab pun hampir usai, hingga salah satu dosen bertanya "Kayaknya sebelumnya saya perna melihat kamu, tetapi saya lupa dimana yah".

"Iya pak saya yang biasa jualan es di dekat rumah bapak" jawab Gani

Dosen-dosen pun kaget, ternyata selama ini Gani kuliah sambil berjualan. Mereka mengira Gani seperti mahasiswa pada umumnya yang hanya kuliah saja sebagai kesibukannya. Wajar saja selama ini mahasiswa yang sambil bekerja harus menunda skripsinya karena kesibukannya. sedangkan Gani tetap Berkuliah sambil berjualan bahkan Gani mampu menjadi mahasiswa pertama yang mampu untuk sidang skripsi dibandingkan dengan mahasiswa lain yang kesibukannya hanya berkuliah saja.

Sidang skripsi pun ditutup dengan Dosen membacakan nilai dan hasil yang didapat Gani saat sidang skripsi. Gani pun mendapatkan nilai yang cukup bagus dan memiliki IPK diatas rata-rata.

"Selamat yah Gani, kamu sekarang telah resmi menjadi sarjana" kata dosen pembimbingnya

"Iya pak, terimah kasih atas bimbingannya selama ini dan maaf telah merepotkan bapak selama ini" jawab Gani.

Gani pun keluar ruangan dengan muka tersenyum, wajar saja sekarang gani resmi menyandang gelar sarjana.

"Selamatnya Gani, sekarang nama kamu semakin panjang lagi" kata teman-temanya.

"Iya makasih, kalian juga harus cepat nysul yah. jangan ditunda skripsinya" jawab Gani.

Teman-teman Gani pun mulai memberikan selamat dan menyalami Gani. Akhirnya perjuangannya telah mendapatkan hasil. Hal yang tidak perna Gani bayangkan menjadi mahasiswa pertama yang lulus dan mendapatkan nilai yang memuaskan juga.




No Pain No GainWhere stories live. Discover now