23. TENTANG FAKTA

170 28 7
                                    

Bagian Dua Puluh Tiga | Tentang Fakta
❝Ada satu hal yang harus kalian ketahui. Munculnya berbagai macam masalah, berasal dari kesalahan orang itu sendiri. Mau pilih mana? Diselesaikan sendiri, atau menyelesaikannya dengan bantuan orang lain.❞

Happy Reading...🌸

• ^ •

VIRGO yang baru berusia empat belas tahun itu sedang menangis sendirian di sebuah taman tepatnya di dekat kursi taman putih. Dia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, guna meredam tangisnya. Tidak ada seorang pun yang peduli akan keberadaannya.

Namun, dari jarak yang cukup jauh. Ada seorang laki-laki yang memperhatikannya penuh iba. Penuh rasa penasaran. “Aku harus melakukan sesuatu,” ujarnya pelan.

Langkah kakinya berderap kecil mendekat menuju perempuan berambut pirang itu. Kedua tangannya memegang setangkai bunga berwarna pink yang berbentuk bintang—entah apa namanya, dia itu tidak tahu.

Ketika sudah tepat berada di sampingnya. Laki-laki itu berdeham pelan. Sontak, Virgo mendongak lantas mengerjap karena tak siap mendapat sinar matahari yang sedang terik. Pandangan keduanya saling bertabrakan. Keduanya sama-sama menampilkan raut datar.

Suka bunga?” tanya laki-laki itu yang memiliki tatapan teduh seraya mengulurkan setangkai bunga yang sedari tadi dipegangnya. Virgo hanya diam menatap bunga itu. “Aku nggak tau ini bunga apa, tapi bunganya cantik kayak kamu.

Tak lama, Virgo mengulum senyum kecil mendengar ucapan laki-laki itu. Sekali lagi, laki-laki itu mengulurkan bunga itu padanya. Dan tanpa aba-aba Virgo pun langsung meraihnya. “Terima kasih.

Kenapa tadi kamu nangis?” tanyanya ingin tahu. Ah, bukan! Lebih tepatnya penasaran.

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Dan, di hari ini juga hari kematian kakakku.

“Oh begitu,” balas laki-laki jangkung itu agak cuek.

Mata Virgo kembali berkaca-kaca. Ingin rasanya menangis saja karena laki-laki yang berada di hadapannya ini juga tampak menyebalkan. Virgo sedang sedih. Virgo sebenarnya ingin mendapat apa yang dia inginkan. Pergi dari rumah tanpa izin adalah hal yang menyenangkan. Namun, apakah orang tuanya akan khawatir bila dirinya tidak akan kembali?

Lagi pula, dirinyalah penyebab kakaknya pergi. Lalu lamunannya buyar, dia menatap nanar laki-laki itu yang tampaknya lebih tua satu tahun darinya yang berlari terburu-buru menjauh darinya. “Aku kira dia baik, tapi ternyata—.

Perempuan yang memiliki poni tipis itu menghela napas berat. Matanya sudah sembab karena menangis terlalu lama. Suaranya tampak parau jika sesekali dia bergumam pelan dalam hati berbicara tentang kakaknya.

Happy birthday to you!” Virgo remaja mendongak lantas terperangah. “Selamat ulang tahun anak manis, ini cokelat untukmu. Jangan nangis lagi, ya? Aku nggak suka. Dia tersenyum manis. Bagi anak laki-laki yang baru setahun menginjak bangku SMP, ini sangat manis. Lantas Virgo pun ikut tersenyum ke arahnya.

Satu kejadian manis, membawanya pada kenangan yang bisa dikatakan sangat manis.

Siapa nama kamu?

[SHS 1] - ASTERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang