Ein Fremder

196 24 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca, Okey...
😊😊😊😊😊😊





















































































Happy Reading |°з°|

Happy Reading |°з°|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhm... Cheollie.." Seungcheol menoleh ke arah Jihoon.
"Bukannya kita akan ke Australia ? Kenapa kita di Paris ?!" tanya Jihoon. Seungcheol tersenyum.
"Tak apa.. Mengubah tujuan kita menjadi kota Paris pasti bisa menambahkan kesan romantis" Pipi Jihoon memerah malu. Seungcheol menggenggam tangan Jihoon, erat.

Dengan begini..
Aku dan Jihoon takkan bisa ditemukan.

"Ayo, Wuzi.. Kita harus ke hotel dahulu sebelum makan malam" ujar Seungcheol. Jihoon hanya mengangguk.

--

"Kau menunggu lama ?!" tanya gadis itu. Dia segera duduk, dan menatap pria di depannya.
"Tidak juga.. Kebetulan saja Barnya dekat dengan Cafe" Minghao tersenyum.
"Jadi ?! Kenapa mau bertemu, Seokmin ?" tanya Minghao. Seokmin hanya terkekeh.
"Hanya ingin mengobrol, akhir- akhir ini aku jarang muncul saja..." Minghao mengerjab bingung.
"Benarkah.. Kita juga lama tidak bertemu"
"Yup.. Terakhir bertemu ketika Kak Jeonghan mengumpulkan kita" seru Seokmin. Minghao mengangguk. Seorang pelayan datang dengan menu.
"Ah.. Pesanlah sesuatu, aku yang traktir"
"Eh ?! Iya.. Ahaha, aku lupa" Jujur, entah kenapa Minghao merasa dia mulai canggung pada Seokmin.

Padahal waktu SMA dulu, dia dan Seokmin bisa dibilang dekat.
"Kau ingin pesan apa ?!" tanya Seokmin.
"Uhm.. Capuccino saja, Seokmin.."
"Satu Capuccino dan Americano" Pelayan tadi pergi.

"Jadi hanya basa - basi, nih ?!" tanya Minghao. Seokmin tersenyum.
"Ya.." Minghao mengangguk, lalu menatap layar Hpnya.

From: Junhui
(`ヘ´)=3

Minghao berkedip beberapa kali.

Apa maksud Jun- gege ya ?!

"Minghao ??" panggil Seokmin.
"Ya, Seokmin.." Minghao menoleh sambil tersenyum.
"Tak apa, lanjutkan saja" ujar Seokmin datar. Minghao jadi tidak enak.

Dari jauh, Jun menatap meja Minghao dan Seokmin. Jun menatap layar Hpnya. Dia sengaja mengirimkan pesan seperti tadi untuk mengalihkan perhatian Minghao. Jun tersenyum lebar.

Minghao akan aman bersamaku..





--

Jeonghan menatap langit senja Jepang. Dia menghela napasnya. Jisoo menatap istrinya bingung.

"Kau seperti tidak ikhlas meninggalkan Jepang ?!" tanya Jisoo. Joenghan tersenyum.
"Ada.. Trauma kecil di Bandara, mungkin itu yang menyebabkan ku jadi seperti ini.
"Ah.. Itu ya" ujar Jisoo. Dia mengangkat Seungyuun dari kursi roda nya.

Anak batita itu menatap Ayah dan Ibunya bingung.
"Un ??" suara Seungyuun. Jisoo dan Jeonghan tertawa mendengarnya. Jeonghan mengambil Seungyuun dari Jisoo.
"Kenapa sayangnya Eomma, hm ?!"
"Un.. Un.." Jeonghan terkikik, dan mencium pipi gembil anaknya itu.

Jisoo membawa barang- barang mereka.
"Ayo, sayang.. Pesawat kita pasti menunggu" ujar Jisoo.
"Paris.. Kami datang" sorak Jeonghan.

--

Chan membuka matanya bingung.

Tunggu bukankah aku masih ada di pesawat kenapa sekarang sudah di kasur ?!

Chan bangun, dan menoleh ke sampingnya. Soonyoung tertidur pulas.

"Jangan - jangan.." pipi Chan memanas. Chan memegang kepalanya sekarang. Dia segera mengambil air putih botol di meja nakas, lalu meminumnya. Chan terdiam.

"Kak Soonyoung kah yang menggendongku sampai hotel ?!" tanya Chan sambil mendekati Soonyoung. Chan mencium pipi Soonyoung.

"Terima kasih, Kak.." bisiknya.
Soonyoung tersenyum dalam mimpinya.






















TBC !!!!!!

Thank you yang udah mau baca work ini yaaa, jangan lupa Vote and Comment..



Eh, kalian jangan lupa mampir ke work baru Arie yaa

😁😁

Jangan Lupa Vote and Share juga 😉










Salam manis madu,
Narie

Pake hastag #Cinta4ever :v
Wkwkwkwk...

' 𝚁𝙴𝙸𝚂𝙴 ' [𝐉𝐢𝐂𝐡𝐞𝐨𝐥 ! 𝐆𝐒] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang