Auf keinen Fall

178 21 0
                                    

Jangan lupa Vote sebelum membaca, Okey 😆

































Ada yang kangen Reise ??? :)
Hehe..
Sorry ya gaes slow update :(


Arie mau milih fokus ke salah satu dulu, makanya kadang Arie bingung mau up yang mana :(






Tapi tenang aja :)
Mafia tinggal 4 Episode lagi..
Reise :v ? Masih panjang, tapi takut kalian bosen :(
Echter Mord ? Udah di klimaks :) nanti pasti bakal selesai dengan cepat :)














Btw, Arie baru sadar kalo Reise udah mpe 30+ Chapter 😮
Oh My God !!

Arie kaget
Baru sadar malah :v







Arie percepat alur dan klimaksnya ya :)
Semoga kalian suka, dan maaf jika tidak nyambung... 😣😣😣

Arie minta maaf
























Tolong dukungannya ya :)
Teman- temanku















Happy Reading :)







"Wuzi ya.." panggil Seungcheol. Jihoon menoleh dan tersenyum ke arah. Seungcheol mengabadikan gambar Jihoon di Kamera yang ia bawa. Seungcheol tersenyum puas.
"Bagaimana ?? Suka pemandangan disini, kan ?" tanya Seungcheol. Jihoon mengangguk semangat.
"Iya aku suka..." Seungcheol tersenyum.
"Ayo kita jajan dulu" ujar Seungcheol. Jihoon mengangguk. Mereka bergenggaman tangan.

Beberapa orang pasti mengira mereka pasangan suami-istri. Tapi tidak.. Seungcheol belum memperjelas hubungan mereka.

Ya..
Ntah karena apa..

Jihoon merasa, Seungcheol memang menyembunyikan sesuatu.

"Jihoon... Seungcheol..." ujar seseorang. Jihoon dan Seungcheol membeku. Mereka terdiam.

Tidak mungkin, mereka tahu keberadaanku, batin Seungcheol.

"Kak Jeonghan" ujar Jihoon. Jeonghan berkaca- kaca. Dia tidak percaya. Usaha mencari Jihoon berhasil.

Jisoo terdiam. Dia sedikit terkejut dan tidak menyangka.

Seungcheol hendak pergi lagi, tapi Jeonghan menahan tangan Seungcheol. Dan langkah Seungcheol berhenti.


"Cukup. Seungcheol...." ujar Jeonghan. Seungcheol menghela napasnya. Dia menunduk, tapi tangannya menggenggam erat tangan Jihoon.

Jihoon ??
Dia tidak memahami situasinya.

Apa ada yang tidak kuketahui ??

Jisoo bisa melihat Jihoon yang kebingungan.

Kenapa Jihoon tidak tahu apa yang terjadi dengannya ??

"Sayang.. Sebaiknya kita cari tempat dahulu..." ujar Jisoo. Jeonghan menatap suaminya, lalu mengangguk. Dia masih memegangi lengan Seungcheol.
"Kau harus ikut, Seungcheol..." seru Jeonghan dingin. Seungcheol pasrah.














"Kalian hati- hati ya disana.." ujar Wonwoo. Seungkwan dan Hansol mengangguk.
"Kak Wonu juga ya.. Kalo Kak Mingyu nakal, pukul saja tidak apa- apa.." seru Seungkwan. Yang disebut namanya menatap sepupunya tidak suka.
"Seungkwan.. Kau punya dendam apa padaku ??" tanya Minggu. Seungkwan hanya menjulurkan lidahnya. Hansol terdiam, lalu merogoh Hpnya.
"Seungkwan.. Ayo !" panggil Hansol. Seungkwan mengangguk, lalu memeluk Wonwoo lalu Mingyu.

Wonwoo dan Mingyu menatap kepergian mereka. Setelah Seungkwan dan Hansol tidak terlihat lagi. Wonwoo menarik Mingyu sambil menyeret kopernya.

"Ayo.. Pesawat kita juga akan segera berangkat" ujar Wonwoo. Mingyu mengangguk. Mereka berjalan menuju tempat check-in.









Soonyoung merasa gadis di sebelahnya sedikit diam. Tidak, bukan sedikit. Tapi akhir- akhir ini Chan memang menjadi pendiam. Soonyoung menyandarkan kepalanya di bahu gadis itu. Chan terkejut.
"E- Eh...."
"Maaf, tapi kepalaku pusing" ujar Soonyoung. Chan mengangguk, membiarkan bahunya yang ditempati Soonyoung.

"Kak... Apa kita akan menemukan Kak Jihoon ?" Soonyoung mengangguk yakin.
"Ya.. Kita pasti akan bertemu"














Minghao menatap Jun bingung.
"Ada apa dengan tiket ini ?" tanya Minghao. Jun tersenyum tipis.
"Coba baca di tiketnya..." ujar Jun. Minghao menurutinya.
"Kenapa ke Eropa ??" tanya Minghao. Jun hanya tersenyum.
"Itu hanya tiket bulan madu kita" ujar Jun. Minghao terdiam.
"Ha- Hah ?? Bulan madu ? Padahal nikah saja belum... Cih" ujar Minghao. Jun memeluk kekasihnya itu.
"Kenapa ??"
"Tidak ada orang yang seperti itu, gege.."
"Kan.. Gegemu ini unik" Minghao memutar matanya malas.
"Tukang gombal..." ujar Minghao sambil pergi dari ruang tengah. Jun hanya terkekeh.
"Sayang.. Punyaku juga ya" Minghao mengeluh. Jun tertawa pelan.
"Istriku yang cantik sedang badmood" ujar Jun.










Jeonghan menatap Jihoon yang duduk agak jauh darinya. Jihoon juga asyik bermain bersama Seungyuun. Tidak heran, karena Jihoon menyukai anak kecil. Seungyuun juga sangat suka dengan Jihoon. Lalu, dia mengalihkan perhatiannya pada Seungcheol.
"Jawab aku Seungcheol...." ujar Jeonghan.
"Jihoon....."




T.B.C !!!!
Hehehehe......



Arie suka yang menggantung :)
Wkwkwkwk...



Besok Arie usahakan Reise Update :)
Dengan klimaks,
Ditunggu ya kawan- kawan :"






Jangan lupa klik bintangnya dong....


Follow :)


And Share :)









Thank U ;)



Salam Hangat,
Arie
#Savage

' 𝚁𝙴𝙸𝚂𝙴 ' [𝐉𝐢𝐂𝐡𝐞𝐨𝐥 ! 𝐆𝐒] ✔Where stories live. Discover now