14. Sebuah Alasan

5.5K 284 31
                                    

Livia masih sibuk menyirami tanaman di depannya, senyum masih menghiasi bibirnya. Sesekali dia mencium wangi bunga-bunga di depannya, sudah lama sekali Livia tidak menyiram bunga seperti ini.

Seketika Livia menghentikan kegiatannya, dan memegang selangnya dengan kuat. Dia mendengar suara seseorang berjalan mendekatinya dari belakang. Livia yakin orang itu pasti Sam yang lagi-lagi ingin mengganggunya. Livia tersenyum dan memegang selangnya dengan kuat, Livia berencana untuk menyiram Sam yang berjalan mendekatinya. Sam harus diberi pelajaran agar tidak mengganggunya lagi.

Livia masih memegang selangnya dengan kuat hingga tangan seseorang menyentuh bahunya. Seketika dia berbalik dan mengarahkan selang tersebut ke arah seseorang yang tadi menyentuh bahunya. Dengan terkejut Livia menjatuhkan selangnya setelah dia melihat seseorang di depannya. Ternyata orang itu bukanlah Sam melainkan Davian, Livia hanya bisa tersenyum kecut dan menggigit bibir bawahnya melihat Davian basah kuyub akibat dirinya. Ya Tuhan, Davian sudah rapi dengan semua setelan jas mahalnya, dan Livia malah menyiramnya bak tanaman.

Sesegera mungkin Livia mendekati Davian dan mengelap baju Davian dengan kedua tangannya. "Ahh aku sungguh sangat terkejut. Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja." hanya itu yang bisa Livia katakan.

Davian mengernyitkan kedua alisnya menatap Livia kesal karena mendapat serangan tiba-tiba seperti ini. Kemudian Davian mengambil selang itu dan berbalik mengarahkannya pada Livia.

"Kau pasti sengaja bukan? Karenamu aku harus mandi dua kali, sekarang rasakan ini," ucap Davian masih terus menyiram Livia dengan sangat kesal.

"Apa-apaan ini?! Aku benar-benar tidak sengaja!" rengek Livia melotot menatap Davian. Dia berusaha mengambil selanganya dari tangan Davian, namun tetap saja tenaganya tidak cukup untuk mengalahkan Davian. Kemudian Livia memutuskan untuk berlari mengamankan diri dari Davian.

"Kau juga harus basah! Kita harus mandi bersama!" teriak Davian masih mengejar Livia dengan selang ditangannya.

"Hentikan! Aku benar-benar tidak sengaja," balas Livia berlari sambil tertawa menjauhi Davian.

Shopia yang melihat mereka dari kejauhan tersenyum bahagia. Tawa mereka terdengar hingga ke penjuru rumah. Davian terlihat sangat bahagia, sudah lama Shopia tidak melihat Davian bisa tertawa lepas seperti ini. Shopia hanya bisa berharap semoga tawa mereka akan selalu menghiasi rumah ini, Shopia yakin dengan adanya Livia pasti Davian bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

"Kau pasti sengaja! Kau sengaja mengarahkannya padaku bukan!" Davian terus mengejar Livia hingga dia berhasil menarik kemeja Livia dan memeluknya dari belakang. "Aku tidak akan melepaskanmu!"

Davian kemudian mengguyur Livia dengan selang ditangannya hingga dia kehilangan keseimbangan dan mereka terjatuh bersama. Livia terjatuh dalam pelukan Davian, dan mereka tertawa bersama. Livia kemudian membaringkan tubuhnya disamping Davian, menikmati sinar matahari pagi yang menyinari mereka berdua.

"Aku benar-benar tidak sengaja, lalu mengapa kau menyiramku seperti ini." sungut Livia merasa kesal menoleh menatap Davian.

Davian menoleh menatap Livia hingga pandangan mereka bertemu, "Aku tidak ingin mandi sendirian, jadi kau harus menemaniku." Davian tersenyum jahil menatap Livia, berusaha menggoda Livia.

Seketika Livia mengalihkan pandangannya, dan berdehem untuk menenangkan jantungnya yang berpacu dengan cepat.

"Hei mengapa kau jadi serius begitu, aku hanya bercanda. Cepatlah ganti pakaianmu, semuanya sudah aku siapkan." lanjut Davian.

"Ehmm baiklah," jawab Livia berdiri dan berlalu meninggalkan Davian.

"Hei," Davian berdiri memanggil Livia.

Love Is You 21+ [Fast Update]Where stories live. Discover now