44. You?

5K 253 46
                                    

_Davichi - Forgetting You✨_
______________________________________

Happy Reading!!

Hari nampak cerah, matahari memancarkan sinarnya dengan sangat terang. Di hari minggu ini, seperti biasa Livia dan bibinya selalu berbelanja di sebuah pasar swalayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak lupa mereka juga menghabiskan waktu untuk shopping di Mall, demi menghilangkan rasa bosan di rumah.

Banyak barang yang mereka beli, khususnya barang yang di beli Livia. Dia membeli banyak perlengkapan bayi. Ketika melewati baby shop, jika Livia melihat pernak pernik lucu dia pasti akan membelinya. Yaa hal ini terjadi setiap minggu ketika mereka pergi berbelanja. Padahal kelahiran bayinya masih cukup lama, namun dengan semangat Livia sudah menyiapkan semuanya. Terkadang hal itu membuat Shopia jengah, namun bagaimana lagi namanya ibu hamil pastilah banyak keinginannya.

"Mengapa kau membeli setelan itu lagi? Bukankah kemarin kau sudah membelinya?" tanya Shopia menatap setelan baju bayi yang Livia tenteng di tangannya.

"Ini sangat lucu, apalagi sedang diskon 40%, sayang sekali jika aku tidak membelinya." jawab Livia dengan ekspresi polosnya.

"Ouchhh! Bibi lupa!! Kau pergilah dulu, bibi melupakan pesanan bibi pada Sonia. Kau tunggulah di sana, bibi akan segera menyusulmu." ucap Shopia menepuk dahinya, baru saja mereka keluar dari pintu Mall, dan sekarang Shopia harus masuk kembali untuk mengambil pesanannya yang tertinggal di dalam.

"Baiklah, aku akan menunggumu di sana sambil mencari taksi." balas Livia berlalu menuruni tangga meninggalkan Shopia yang sudah berjalan masuk ke dalam Mall.

Livia berjalan perlahan keluar gerbang Mall. Dia melihat kanan kiri, dan belum juga melihat taksi yang lewat. Sembari menunggu Shopia, dia berjalan sedikit mendekat ke jalan raya berharap menemukan taksi, hingga ia merasakan ponselnya bergetar dari dalam tasnya. Dengan cepat Livia mencari ponselnya di dalam tas, saat masih fokus mencari ponselnya tanpa sengaja seseorang yang berlalu lalang di sana mendorongnya dari belakang hingga tubuh Livia terhuyung ke depan. Namun dengan sigap seseorang menarik dan memeluk bahunya dari belakang, jantung Livia berdetak begitu kencang karena dia sangat terkejut.

Livia terdiam sesaat, dia sangat terkejut, hampir saja dia terjatuh ke jalan raya dan entah apa yang akan terjadi jika seseorang yang memeluknya saat ini tidak sigap menolongnya.

Deg... Deg... Deg...

Entah mengapa Livia merasa aneh, dia pernah merasakan ini. Sentuhan ini tidak asing baginya. Saat Livia tersadar dan hendak berbalik untuk mengucapkan terimakasih, seketika seseorang itu melepaskan bahunya dan berlalu pergi.

"Terima-" ucap Livia tidak jadi menyelesaikan kalimatnya setelah mengetahui tidak ada siapa pun di belakangnya.

Dada Livia naik turun seiring detak jantungnya yang kian cepat. Dengan tangan bergetar Livia menyentuh dadanya, pandangannya mulai kabur, air mata menggenang di pelupuk matanya. Livia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dengan perasaan takut, kakinya berusaha berjalan perlahan hingga seorang wanita tiba-tiba membantu memapahnya.

"Livia? Mengapa kau sendirian? Dimana Shopia?" tanya seorang wanita paruh baya mengejutkannya. Tidak mendengar jawaban Livia, Jeni kemudian membawanya duduk di kursi panjang pinggir jalan. Jeni adalah tetangga Shopia dan Livia di Manchester, meskipun tidak cukup dekat tetapi mereka tau satu sama lain. Melihat Livia yang masih melamun dia melambaikan tangannya di depan Livia.

"Dia di sini.. Dia... Dia di sini," batin Livia menstabilkan nafasnya.

"Apa kau baik-baik saja? Untunglah pria tadi menyelamatkanmu, jika tidak aku tidak tau bagaimana nasibmu sekarang."

Love Is You 21+ [Fast Update]Where stories live. Discover now