28. Sayonara, Yuta

1.2K 224 93
                                    

8 September 2012.

Aku takkan pernah melupakannya.

Sehari sebelum audisi, aku melakukan bunuh diri. Sebenarnya, tidak benar-benar seperti itu, tapi tak ada bedanya. Hatiku terbagi 2; sebagian mati, yang lain dibawa Yuta. Mungkin itu sebabnya aku tak bisa mencintai Jaehyun. Tidak peduli berapa lama aku menikahinya.

Kami bertemu di taman Dragon Ball, jam 4 sore. Yuta yang menginginkannya, untuk menyemangatiku menjelang audisi, katanya. Tapi aku curiga itu karena dia heran kenapa aku jarang membalas pesannya akhir-akhir ini, dan enggan melakukan video call dengan alasan mengantuk. Padahal aku hanya tidak mau dia melihatku menangis, memikirkan sikap ibu yang menjauh usai aku batal melakukan aborsi.

Ibu memang masih memasak untuk kami, tapi keluargaku tidak lagi sarapan bersama. Dia menghindar berada 1 ruangan denganku. Bagi ibu, aku telah berubah menjadi orang yang tak kasat mata.

Jaehyun bilang semua akan membaik nanti, dan aku ingin mempercayainya walaupun sulit.

Aku sampai di taman tepat waktu dan segera menuju kursi favorit kami layaknya orang yang hendak ke tiang gantungan. Kukira aku masih harus menunggu, tapi rupanya dia tiba lebih dulu.

Sedang berbaring seolah berada di pantai, aku ingat betul baju apa yang dia kenakan; sepatu dan celana hitam, kaus putih yang dibalut jaket biru. Serta topi merah yang ia letakkan di atas perut.

 Serta topi merah yang ia letakkan di atas perut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Belum apa-apa aku sudah ingin menangis. Butuh segenap usaha agar aku bisa tersenyum. "Yuta."

"Hai, calon penyanyi!" Dia menyapa, menggeser ransel hitamnya supaya aku bisa duduk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai, calon penyanyi!" Dia menyapa, menggeser ransel hitamnya supaya aku bisa duduk. Healing smile-nya yang khas muncul saat memperhatikanku dari atas ke bawah. "Kau cantik sekali hari ini."

Aku tersenyum. Ini berkat Lisa dan tangan ajaibnya. Dia berhasil membuatku lebih cantik dengan sentuhan make up tipis. Dia juga memilihkanku pakaian yang ia rasa cocok. Dan kebetulan, pakaian itu serasi dengan milik Yuta. Sama-sama biru.

Bored ✔️Where stories live. Discover now