14

5.5K 630 65
                                    

Pagi menyambut.
Senyum si gadis Kim mengembang tatkala melihat wajah Jihyo yang tertidur nyenyak dalam pelukannya.

Tanpa permisi kecupan mendarat di pipi si gadis Son hingga membangunkannya.

"ngh?"

Senyum Tzuyu kian mengembang melihat tingkah menggemaskan Jihyo saat terganggu.

"Tzuyu hentikan!" lirik Jihyo terganggu karena Tzuyu terus mengecup pipinya yang akhirnya membuat dia berbalik memunggungi gadis Kim itu.

"bangun sayang. Ini sudah pagi"

"hentikan memanggilku begitu" jawab Jihyo malas

"tidak mau. Aku akan terus memanggilmu sayang karena kau milikku"

"........"

Tidak mendapat jawaban dari Jihyo membuat Tzuyu sedikit bangun dari tidurnya. Melihat wajah Jihyo yang sudah memejamkan matanya lagi.

Tzuyu tersenyum lagi.
Tangan terangkat memegang kening.
Demam gadisnya lumayan sudah turun. Tidak sepanas semalam.

Soal semalam, Jihyo memang demam. Hingga membuat Tzuyu panik bukan main.
Bahkan dia menarik sang eomma yang telah tertidur untuk melihat gadisnya itu.

"istirahatlah dengan baik sayang" bisik Tzuyu lalu memberikan kecupan terakhir di pipi Jihyo sebelum turun dari ranjang menuju kamar mandi.
.
.
Jam telah menunjukkan pukul 07.30 pagi.
Jihyo baru saja terbangun dari tidurnya. Mata mengerjap berlahan berusaha menerima rangsangan cahaya yang masuk dari sela-sela jendela kamar.

Ruangan tampak asing di penglihatannya. Beberapa detik kemudian baru tersadar jika dia berada di kamar si gadis Kim.

Tubuh terbangun terduduk.
"Tzuyu?" panggilnya

"....."
Tidak ada jawaban.

Jihyo menurunkan kakinya ke lantai. Berdiri dan menuju ke arah jendela.

Ceklek...
Pintu terbuka mengambil atensinya.
Jihyo terkejut melihat sosok Sana ibunda Tzuyu mendekatinya.

"kau sudah bangun rupanya"

"Nyo– ah maksudku eomma?"

Sana tersenyum. Tangan terangkat mengelus surai Jihyo.

"eomma membawakanmu pakaian"

Jihyo menerima pakaian di tangan Sana dengan ragu.

Tangan Sana berpindah ke kening Jihyo
"demammu turun. Ini bagus. Segeralah mandi dan kita bisa sarapan bersama"

Jihyo mengangguk
"te..terima kasih banyak eomma. Aku begitu merepotkan kalian"

"gwencana. Lagipula kau kan kekasih anakku"

"eoh?" Jihyo begitu terkejut
"a..aniya eomma. Aku dan Tzuyu belum.."

"arra!" Sana memotong ucapan gadis di hadapannya itu
"tapi tidak ada yang tidak mungkin bukan? Aku akan sangat bahagia jika Tzuyu bersanding denganmu"

Wajah Jihyo merona.
Astaga...

Sana terkekeh
"mandilah. Eomma keluar dulu"

"n..ne"

Jihyo memegang wajahnya saat Sana keluar dari kamar Tzuyu.
Godaan Sana benar-benar membuatnya begitu malu.

"astaga..ini membuatku gila!"
.
.
Jihyo turun berlahan menuruni tangga.
Wajahnya tampak tegang.
Tentu saja karena ini begitu canggung melihat keluarga Kim tersenyum kearahnya.

"sayang?" Tzuyu tampak sumringah menatapnya

"......"

"omo..siapa gadis cantik ini?"

"appa!"
"sayang!"

Dahyun terdiam mendengar bentakan anak dan istrinya itu.

"aigoo..kalian galak sekali" gumam Dahyun yang masih dapat di dengar Sana dan Tzuyu.

"salah sendiri karena appa menggoda milikku. Apa eomma tidak cukup?" kesal Tzuyu

Dahyun menatap Sana yang memberinya date glare.

"baiklah..kalian menang. Appa akan diam"

"jja~ Jihyo. Kemarilah dan duduk di samping Tzuyu. Kita makan bersama" ujar Sana

"n..ne"
Jihyo menurut. Dia duduk di samping Tzuyu.

"Ah! Aku Ingat sekarang!" Seru Dahyun mengejutkan mereka.

"ingat apa sayang?" tanya Sana

"itu sayang, wajah Jihyo mirip di foto yang pernah Tzuyu galaukan. Ingat saat kalian kembali dari mal?"

"appa! Hentikan!"

Jihyo menatap Tzuyu penuh tanda tanya.

"aniya Jihyo-a. Appaku cuma bercanda"

"bercanda? Aniya. Appa tidak bercanda. Waktu itu kau terlihat galau karena di–"

"Appa!"

Dahyun terheran ketika anak semata wayangnya itu mendekatinya.
Membisikkan sesuatu hingga membuatnya tersenyum puas.

"jja~makanlah. Nanti keburu dingin" ujar Dahyun

Tzuyu menatap Jihyo
"keluargaku memang begini. Aneh bukan?"
Bisiknya

"justru kau yang aneh!" jawab Jihyo malah membuat Tzuyu tersenyum.

Acara makan mereka nampak ramai. Jihyo mulai terbiasa dengan keluarga Kim itu.
Apalagi orang tua Tzuyu begitu welcome padanya membuatnya nyaman.

"permisi, tuan nyonya" terdengar suara seorang pelayan mengambil atensi mereka.

"oh. Ada apa buttler Jung?" tanya Dahyun

"Tamu penting anda sudah tiba"

"bagus sekali. Tolong panggil mereka ke sini"

"baik Tuan"

Sana menatap suaminya itu.
"nugu?"

"tunggu saja!"

Beberapa detik kemudian, sang tamu datang menghampiri mereka.

"Yahh Kim Dahyun?!"

Dahyun terbangun dari duduknya. Senyumnya mengembang menatap sang tamu.

Sana juga sama terkejutnya.

"Appa? Eomma?" seru Jihyo

Dahyun dan Sana menatap Jihyo dengan terkejut.
Yahh..dunia begitu sempit.

"aigoo..kenapa kau disini sayang?" tanya sang eomma

Jihyo berlari ke arah orang tuanya itu dan memeluk mereka bergantian.

"yah Son Chaeyoung. Jihyo anakmu bersama Mina?" tanya Dahyun

Chaeyoung mengangguk lalu mengelus surai Jihyo yang sedang memeluk Mina.

"astaga..dunia ini begitu sempit. Saat kalian menghilang, malah anak kalian yang mendatangi keluargaku" ujar Sana

Mina terkekeh.
"mianhae Sana-chan. Kami tidak bermaksud menghilang seperti itu" ujar Mina

Sana menatap sang sahabat
Matanya serasa panas melihat Mina.

Mina yang melihat hal itu segera memeluk Sana begitu erat.

"biarkan eomma kalian melepas rindu. Ayo ke depan" ajak Dahyun

_continue_
.
.
.
Versi pendek.

Tinggalkan jejak 👣👣

My Beautiful Bodyguard 2 ; Jitzu ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora