Hari berlalu dengan cepat.
Menyisahkan kenangan yang sulit untuk dilupakan.
Hembusan nafas terus terdengar.
Mata basah menatap sebuah foto di genggaman.
"Mian Jihyo-a"
Flashback
Deru nafas terdengar. Dan lama kelamaan terdengar semakin berat.
Setelah menerima panggilan dari sang sahabat membuat Tzuyu menjadi hilang akal.
Gadis yang dicintainya ternyata akan meninggalkannya selamanya dan tidak memberikan kesempatan untuk memperbaiki.
Tzuyu berlari.
Ya! Dia melakukan hal itu untuk mencari sosok Jihyo di bandara.
Dalam jarak beberapa meter.
Sosok gadis Son itu terlihat.
Tzuyu berhenti.
Senyuman Jihyo menusuk hati milik Tzuyu. Itu senyum palsu.
Kaki mencoba semakin mendekat.
Tapi tidak bisa.
Kebodohan menggerogoti hingga akhirnya Jihyo menghilang dari arah pandang.
Gadis itu pergi.
Pergi darinya...
Flashback end
Ketukan pintu terdengar.
Tapi Tzuyu memilih membiarkan.
Hingga tanpa sadar,
Seseorang masuk ke kamarnya.
Pergerakan di samping tidak membuat Tzuyu bergeming. Dia masih setia menatap foto Jihyo.
"Kenapa kau begitu bodoh?" sebuah pertanyaan masuk kedalam indera pendengaran gadis Kim.
Tzuyu melirik sedikit pada orang yang duduk disampingnya. Kepada sosok sang sahabat. Kang Seulgi. Orang yang seenaknya masuk ke kamarnya tanpa ijin.
"Hah~ Kim! Entah ke mana kau beberapa hari ini. Kau berubah! Dan hal itu berhasil membuat Jihyo terluka" ucap Seulgi lagi
"......"
"Bicaralah!" bentak Seulgi
"Aku punya alasan!" Tzuyu bersuara setelah beberapa menit
"yayaya alasan. Karena alasan bodoh itu membuat kekasihmu terluka. Ah ralat. Maksudku mantanmu!"
"....."
"Hah~ Kim. Entah ke mana jalan pemikiranmu ini. Aku sebagai sahab–"
"ke mana dia?" potong Tzuyu
"eoh?"
"Jihyo ke mana?" ulang Tzuyu
Helaan napas berat di keluarkan Seulgi
"Mian. Aku sudah berjanji pada Jihyo untuk tidak mengatakan apa-apa padamu"
"tolong katakan padaku. Aku akan memperbaiki semuanya" suara Tzuyu memelas
"Sudah terlambat!" Seulgi berdiri dari duduknya.
