Tabrakkan

1.6K 106 8
                                    

Rasa bahagia menjalar di kedua insan ini. Kedua orang tua masing masing sudah merestui hubungan mereka untuk ke jenjang yang lebih serius. Tanggal pernikahan juga sudah direncanakan bersama. Tepatnya 15 Oktober, bulan depan. Bio dan (Namakamu) baru saja selesai foto prewedding. Dengan konsep outdoor dan terkesan sederhana. Dan ini adalah salah satu fotonya.

"Gimana bagus kan?" Tanya Bio memberi hasil jepretan kamera

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gimana bagus kan?" Tanya Bio memberi hasil jepretan kamera.

"Iya bagus" (Namakamu) terkekeh. Kemudian ia hanya menatap wajah Bio dari samping yang sibuk dengan kamera di tangannya.

"Kenapa ngeliatin gue?" Tanya Bio. Jika membahas kosa kata yang mereka gunakan. Keduanya sudah sangat nyaman dengan lo-gue, jadi tidak di permasalahkan tidak menggunakan kata yang lebih lembut, kamu-aku.

"Kayaknya gue beneran jatuh ke elo Bi, makasih yaa" (Namakamu) meraba sisi wajah Bio. Bio tersenyum dan meraih tangan kanan (Namakamu) yang berada di wajahnya.

"Gue yang makasih sama lo" Bio mengelus tangannya kemudian mengecup singkat.

"Lo udah berhasil bikin gue jatuh cinta kedua kalinya"

***

Setelah semalam bertemu dengan Aldi, Iqbaal sangat stres sekarang. Senalam ia pulang ke rumahnya dengan beberapa botol wine yang sukses memabukkannya. Dan efek meminum terlalu banyak, sekarang ia terasa pusing.

Iqbaal baru saja bangun ketika jam menunjukkan pukul 9.30 pagi. Ia memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Setelah lebih segar dan pusingnya juga sudah berkurang ia memutuskan untuk ke rumah sakit. Pasti semua orang mencarinya.

"Ale kamu ke mana aja?" Tanya Herry dengan wajah datarnya.

"Maaf yah" Herry tengah duduk di luar kamar Zidny. Dengan Rike yang tengah tertidur di bahu suaminya. Iqbaal melenggang masuk begitu saja tanpa izin.

Iqbaal membuka pintu. Tidak ada siapa siapa selain Zidny yang tengah menyusui anaknya. Dan anak Iqbaal.

"Zee" Panggil Iqbaal membuat Zidny reflek menoleh.

"Baal.." Lirihnya.

"Perempuan? Sudah ada nama?" Tanya Iqbaal sambil menatap bayi yang di gendong Zidny dengan balutan kain berwarna merah muda. Hatinya masih terasa sesak mengetahui Zidny selingkuh di belakangnya bersama pria brengsek itu.

"Iya, belum baal"

"Annetta Zafriana Dhiafakhri" Gumam Iqbaal. Ia sudah merancang nama ini ketika usia kandungan Zidny tiga bulan.

"Baguss" Zidny menyudahi aktivitas menyusuinya. Ia menatap hangat anaknya dan mengelus pipinya dengan hangat.

"Zee"

"Yaa?"

"Kalau kamu mau cerai dari aku, silahkan" Zidny mengerutkan keningnya.

"Aku rela"

If You Know (COMPLETE)Where stories live. Discover now