[ 0.3 ] : Lee Minhyuk

35 3 4
                                    



Tahun lalu, Ayahku menikah lagi dengan seorang wanita. Yang aku tahu hanya wanita tersebut sudah mempunyai dua anak laki-laki. Aku sebenernya nggak setuju, tapi nggak juga menentangnya. Karena, uhm, Bunda sendiri udah merestui keinginan Ayah... jadi yah, aku nggak mempunyai hak untuk marah demi Bunda lagi, kan?

Entahlah. Aku nggak mengerti. Perasaanku sebenarnya bercampur aduk banget sih.

Tapi wanita tersebut baik banget. Dalam berapa kali ketemu, ketiga adik terkecil-ku bisa langsung akrab dengannya. Walau aku masih canggung banget, tapi wanita itu sangat memakluminya dan nggak ingin memaksa aku untuk bisa beradaptasi secepat mungkin.

Yah, waktu itu aku beneran nggak tahu wanita tersebut adalah Mama-nya Minhyuk. Yang jelas tingginya kebangetan, terus cantik kayak anak sulungnya. Aku berapa kali gagal fokus karena harus bertatap muka dengannya.

Aku lebih dulu bertemu dan mengenal Minjae—adiknya sekaligus calon abangku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku lebih dulu bertemu dan mengenal Minjae—adiknya sekaligus calon abangku. Dia nggak beda jauh dari aku, mungkin sekitar empat-lima tahunan aja. Terlihat seperti anak kuliahan, tapi sebenernya Minjae ini udah kerja.

Kami udah bertemu berapa kali, mengingat sama-sama menjadi anak tertua dari kedua pihak keluarga. Minjae memberitahuku (sekaligus minta maaf), abangnya adalah seorang idol; jadi sangat sulit baginya untuk mengosongkan waktu secara mendadak di jadwal super padat—agar bisa bergabung dalam acara keluarga. Aku langsung mengangguk, mengatakan hal tersebut bukan masalah besar.

Sibuknya aktifitasku bikin aku bener-bener lupa untuk kepo soal calon abang tertua ini. Mengurus kebutuhan acara terakhir untuk keluarga besar, lalu belajar untuk mengikuti ujian masuk universitas—dan sumpah itu semua bikin aku stress banget. Aku harus bisa beradaptasi; memahami materi ujian dengan bahasa baru dalam waktu singkat. Dan fakta aku belum cukup stabil untuk menerima semua ini membuatku jauh lebih terpuruk dari dugaanku. Sehingga tak jarang aku harus menghadapi sendiri kelabilan emosi-ku.. dan berakhir sedikit menjaga jarak.

Aku tadinya mau kuliah di Indonesia aja. Tapi aku kemudian mengurung niat tersebut—setelah mempertimbangkan berapa alasan.

Walau begitu, sebenernya aku nggak kaget soal calon abang tertua ternyata idol. Bukan apa, tapi Minjae sendiri tuh udah ganteng?

Sumpah demi apa, senyum tipis Minjae sering banget bikin aku gagal fokus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumpah demi apa, senyum tipis Minjae sering banget bikin aku gagal fokus. Mana kacamata-an lagi. Untung bakal jadi saudara 😭

Nggak hanya kegantengan doang, tapi Minjae juga friendly banget kayak Mama-nya; walau sikap dan raut wajahnya lebih kalem. Dia banyak membantuku dalam mengatasi kecanggungan waktu bersama keluarga. Hal tersebut membuatku lebih tenang dan nyaman saat bersamanya. Sehingga hendak mengenal lebih dekat satu sama lain, aku dan Minjae bisa langsung click hanya dalam sekejap.

Yah, mungkin itu juga salah satu alasan mengapa aku nggak ngotot ingin tahu soal abangnya sih. Pengen sih, berapa kali juga aku tanyain kok. Tapi nggak memaksakan dan ngikut arus aja?

Yang kutahu hanya namanya Minhyuk—dan aku sama sekali nggak menduga itu adalah Minhyuk kesayanganku.

Jadi begitu orangnya nongol di depan, sudah bisa ketebak bagaimana shock-nya jantung ini? Lututku langsung lemes nggak berdaya. Seandainya nggak duduk di kursi, mungkin aku bakal jatoh ke lantai dengan sangat tidak elegan.

"Selamat malam. Maaf, aku telat, hehe."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alongs With The WhaleWhere stories live. Discover now