29

32.1K 1.9K 58
                                    

Dyba mengerjapkan matanya dan pandangannya langsung melihat dada bidang seseorang yang dilapisi kaos warna hitam. Ia mendongak, Dyba mengelus pipi Sam. "Kamu ganteng banget sih."

"Baru sadar kalau aku ganteng?" Dyba langsung menarik tangannya dan membenamkan wajahnya di dada Sam.

Sam terkekeh pelan, ia mengelus rambut halus milik Dyba. "Maafin aku ya, Dy."

Dyba mendongak. "Sekarang jam berapa?"

Sam melihat jam yang ada di nakas sampingnya. "Jam delapan lewat dua puluh tujuh menit."

Mendengar itu Dyba langsung terduduk, ia meringis karena perutnya nyeri lagi.

"Aduh, kamu jangan kayak gitu, sayang." Sam panik dan langsung membawa Dyba ke pelukannya. "Tenang aja, aku dah bilang sama bunda kalau kamu lagi main sama aku dan nanti kamu bakalan nginep di rumah aku kok."

"Bunda boleh?" Sam mengangguk.

Dyba meringis. "Sam, perut aku sakit." Sam menidurkan Dyba kembali dan mengangkat sedikit kaosnya hingga menampilkan perut rata dan mulus, ralat tidak mulus lagi karena ukiran Sam.

Sam melihat luka Dyba yang masih berwarna kemerahan. "Bentar ya, sayang, aku kompres lagi." Dyba hanya bisa mengangguk. Belum sempat Sam sampai pintu kamar Dyba sudah memanggil.

"Sam, laper."

"Ya udah kamu mau apa?"

"Mau pizza, spaghetti, sama es krim." Sam mengangguk.

"Bentar ya, sayang."

***

Sam melihat ngeri ke arah Dyba yang sedang memakan makanannya di atas kasur itu, bagaimana tidak? Ini sudah kotak keempat pizza dan bungkus kedua spaghetti yang ia makan. Dyba mengerjapkan matanya ke arah Sam.

"Kenapa? Kamu mau?" Sam langsung menggeleng.

"Lah terus ngapain kok dari tadi liatin aku aja?"

"Kamu makan kayak orang kesetanan." Dyba terbelalak mendengar jawaban jujur dari Sam itu. Sedangkan Sam yang baru sadar dengan yang dikatannya memukul bibirnya berulang kali.

"Bukan gitu maksudnya, sayang. Kamu udah makan segitu banyak dan belum kenyang juga?" Dyba menggeleng santai sambil terus memakan pizza-nya itu.

"Terserah kamu lah yang penting kamu bahagia." Dyba hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

"Sam."

Baru saja akan beranjak untuk mengambil minum tetapi suara Dyba menghentikan langkahnya. "Kenapa cantik?"


"Kamu mau ke mana?"

"Ngambil minum untuk kamu."

Dyba berbinar senang, ia kemudian mengacungkan kedua jempol nya. "The best!" Sam hanya menggeleng melihat tingkah Dyba yang emmm bisa dibilang rada gila.


"Ahhh, kenyang gue!" Dyba menatap semua bungkus makanan yang berserakan di dalam kamar apartemen Sam ini.

"Nih." Dengan cepat Dyba langsung mengambil gelas dari tangan Sam dan meneguknya.

"Lega!"

Possessive Samudera [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang