57

27.3K 1.8K 89
                                    

Sam up!
Terima kasih kalian yang udah mau baca cerita ini.
Part ini khusus untuk 400k pembaca Sam 😍.
Lope deh sama kalian semua ❣️

***

Siang tadi sudah mereka habiskan untuk di mall. Niat awal Dyba hanya membeli beberapa kaos dan celana, tetapi gara-gara Sam, belanjaan Dyba menjadi banyak. Tas, sepatu, baju, bahkan sampai topi Sam belikan untuk Dyba. Dan sekarang langit sudah malam, udara dingin membuat kedua remaja itu memutuskan untuk tidur.

"Sam, lusa aku terakhir di sini."

Sam langsung menunduk menatap Dyba. Tangannya semakin mengeratkan pelukannya di pinggang gadis yang tengah berbaring di sampingnya ini. "Jadi, waktu kita untuk bareng cuma satu hari lagi?"

Dyba tersenyum, dengan berat hati ia menganggukkan kepalanya. "Aku juga harus kuliah, libur aku udah habis."

"Padahal aku pengen sama kamu terus."

Dyba terkekeh, tangannya yang ia lingkarkan di leher Sam mengusap rambut belakang Sam. "Makannya cepet-cepet lulus."

Sam tersenyum. "Pasti! Habis itu aku kerja dan langsung lamar kamu."

"Aku harap itu benar-benar terjadi nantinya." Dyba membenamkan wajahnya di dada Sam.

"Aku jamin itu semua bakalan terjadi. Cuma kamu yang tau gimana buruknya aku, cuma kamu yang bisa ngertiin aku." Sam mengecupi rambut Dyba. "Dan cuma kamu yang bakalan ada di hati aku. Mungkin kamu dengernya lebay, but ini yang aku rasain ke kamu."

"Enggak lebay kalau kamu emang bisa buktiin itu semua."

"Tunggu aku, paling lama dua tahun lagi. Setahun aku bakalan kuliah sambil belajar sama papa, dan setahun aku bakalan memperbaiki diri untuk bisa jadi imam yang baik untuk kamu. Kalau aku bisa lebih cepat, aku bakalan lebih cepat kok."

Merasakan Dyba di pelukannya mengangguk membuat senyum Sam terbit lebih lebar. Ia beruntung, beruntung banget mendapatkan gadis yang sekarang ada di pelukannya ini. Jatuh cinta untuk pertama kalinya dan itu langsung sama Dyba. Dyba yang saat itu masih terlihat polos dengan seragam putih birunya membantunya berdiri saat ia terjatuh dari sepeda.

Flashback on....

"Kamu gak papa?" Suara imut dan lembut itu seketika langsung membuat Sam mendongak.

"Cantik."

Gadis di depannya ini mengerucutkan bibirnya. "Aku tuh nanya sama kamu, kamu gak papa? Tapi, itu berdarah loh."

Sam menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mengikuti telunjuk gadis yang mengarah ke lututnya itu. "Oh ini, udah biasa."

Melihat sebuah tangan terulur di depannya membuat Sam menatap gadis di depannya ini lagi. Masih lengkap menggunakan seragam putih biru, rambut yang di kuncir kuda, dan wajahnya yang cantik membuat Sam terkesima.

"Bangun, jangan liatin aku terus!"

Sam tersadar lagi dari lamunannya. Ia dengan cepat meletakkan tangannya di atas tangan gadis itu. Senyumnya terbit saat tangannya bersentuhan dengan tangan gadis itu, nampak mungil.

Setelah Sam berdiri, gadis itu membantu Sam untuk mendirikan sepedanya. "Kok bisa jatuh sih? Udah tau ada batu sebesar itu, masih aja di lewatin."

Gadis itu menatap Sam dengan tajam. "Kamu bisu? Daritadi aku ngomong kamu cuma diam aja. Serasa ngomong sama patung aku tuh!"

Sam terkekeh, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf, soalnya aku terkesima gitu waktu lihat kamu. Aku pikir aku udah ada di surga karena ada bidadari di depan aku."

Possessive Samudera [Selesai] Where stories live. Discover now