Part 29

2.1K 277 20
                                    

"Nona nayeon, sajangnim menyuruh nona untuk kembali kerumah" kata salah satu bodyguard nayeon.

Nayeon menampilkan smirknya. Ayahnya benar-benar mengahancurkan waktu berharganya dengan jeongyeon.

"Kalian buta ? Aku sedang bersama kekasihku." Jawab nayeon sarkas.

"Nay.." Suara lembut jeongyeon kembali membuat nayeon tenang.

Gadis itu menghela nafasnya.

"Nona, kita akan memaksa nona pulang jika nona bersikeras untuk tetap disini" bodyguard nayeon kembali memperingatkan.

"Kalian benar-benar ingin dipecat ya?!!" Suara nayeon kambali meninggi.

Tanpa aba-aba lagi, beberapa bodyguard nayeon memegang pergelangan tangan nayeon dan memaksa gadis itu untuk mengikuti mereka..

"Paman, tolong jangan bersikap seperti itu dengan seorang wanita" jeongyeon ikut bangkit dari tempat duduknya.

Ia tidak tega melihat nayeon diperlakukan seperti itu.

"Lepasin!" Kata nayeon

Setegas apapun nayeon memerintah bodyguardnya, tetap saja bodyguardnya tidak akan melepas tangan nayeon.

"Biar aku yang mengantar nayeon untuk kembali kerumah"

Nayeon sedikit tersenyum mendengar penuturan jeongyeon.

"Aku akan bertanggung jawab karena sudah mengajak nayeon keluar." Jelasnya lagi.

Saat salah satu bodyguard nayeon ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba saja ia mendapatkan sebuah telefon.

"Yeoboseo, sajangnim?"

"......"

"Nde, kekasih nona nayeon yang ingin mengantarnya"

"......"

"Nde"

Klik.

Telefon terputus, nayeon sempat penasaran dengan percakapan si bodyguard dengan ayahnya..

"Baiklah, tuan bisa naik mobil bersama nona nayeon, jika ingin mengantarnya kembali kerumah" kata bodyguard itu.

Setelah mengatakan hal itu, tangan nayeon pun dilepas oleh para bodyguardnya yang lain.

"Silahkan nona, tuan"

Para bodyguard itu memberikan jalan untuk jeongyeon dan juga nayeon.

Mereka menuju mobil sedan berwarna hitam milik keluarga nayeon. Supir nayeon pun membungkuk hormat dan membukakan pintu mobil untuk mereka.

Malam itu, sekitar pukul 21.12, mobil sedan nayeon membelah jalanan seoul.

Nayeon pov

"Mianhae karena mengacaukan makan malam kita" kataku tiba-tiba.

Jeongyeon melihat kearahku dan meberikan senyum terbaiknya. Dia benar-benar tampan dan menenangkan.

"Gwenchanayoo, kita bisa makan di lain hari lagi"

Akupun ikut tersenyum. Sebisa mungkin, aku menahan segala kekesalanku dan ke khawatiranku di hadapannya.

Apalagi dengan appa yang memperbolehkan jeongyeon untuk naik di mobil yang sama denganku, dan mengantarku untuk kembali kerumah bersamanya.

Appa pasti merencanakan sesuatu. Lagian, bukankah dia sedang melakukan perjalanan bisnis ? Kenapa para bodyguard pribadinya justru menjemputku ?

Boys With The GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang