22

834 61 9
                                    

Maka saat kau merasa sedih, sandarkan pada sang Khaliq

.

..

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Aku tidak aku sudah berlama berdiam diri di dalam mushala. Sejak pesan itu datang yang ku lakukan disini hanya membaca setiap ayat suci Al-Qur'an. Tanganku tidak hentinya bergetar ketika memegang mushaf Al-Qur'an sehingga aku memutuskan mengunakan meja lipat yang memang disediakan.

Ada 114 surah dalam Al-Qur'an dan semuanya bukannya hanya memberikan kisah penuh hikmah namun sebagai pandangan hidup sebagai muslim. Aku masih ingat bagaimana kisah seorang Umar bin Khattab yang luluh hatinya ketika mendengar bacaan Al-Qur'an. Bukankah seajaib itu Al-Qur'an yang mampu membuat hati tenang ketika hanya membacanya?

"yaitu orang-orang yang beriman serta hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram". Aku tersenyum ketika membaca ayat surah Al Rad ayat 28, tidak lupa membaca artinya.

Manusia ini hanya ciptaan Allah dan semua yang diberikan kepada kita adalah nikmat sekaligus titipan. Maka saat gelisah merayap dalam jiwa diikuti dengan ketakutan akan masalah yang menerjang, maka sandarkanlah pada Allah. Tidak ada yang bisa menyaingi pencipta lalu kenapa harus mencari tempat lain untuk bersandar?

Aku ingat ketika Kak Annisa mengatakan bahwa selama ini caraku salah untuk meminta bantuan akan masalahku. Ia berkata bahwa ketika manusia memiliki masalah yang pertama kali ditemui bukanlah Allah melainkan yang lain. Seperti curhat di sosial media, curhar ke temen, atau apapun yang berhubungan dengan itu. Namun setelah puas mengatakan isi hati kepada sosial media, teman, keluarga dan merasa bahwa solusi yang diberikan oleh mereka tidaklah tepat barulah datang kepada Allah.

"terus gimana yang bener kak?"

Aku masih inget senyum Kak Annisa ketika aku menanyakan hal polos disaat itu aku sudah masuk dunia perkuliahan.

"Allah dulu, Allah lagi, dan Allah selamanya. Saat kamu dalam masa sulit maka temui Allah. Shalat, baca Qur'an, dan dzikir. Adukan semuanya ke Allah, bicarakan semua gelisah kita kepadaNya. Yakin bahwa Allahlah yang tahu jawaban yang kamu butuhkan. Puas mengadukannya ke Allah maka Allah akan berikan jawabannya kepada kita. Mungkin lewat teman yang kita ajak curhat, mungkin kita ngeliat ada posting yang merujuk masalah, atau mungkin orang tua akan memberika wejangan yang berguna. Semuanya terlihat dari makhluk tapi siapa yang membuat akal manusia, Allah"

"jadi Alya, kita punya Allah yang Maha Besar".

Air mata menitik ketika mengingat pesan Kak Annisa. Aku bisa melihat air mataku jatuh pada lembaran Al-Qur'an. Yang tiba-tiba membuat kepalaku tertunduk dan menangis begitu kuat.

YES;  Ketika Hanya Ada Satu JawabanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang