Cek 1 2 3

109 31 3
                                    

Sudah 20 menit Zahra menunggu kedatangan Ananta dan Reno di ruang seni musik namun belum satu orang pun yang datang. Sungguh Zahra sangat tidak suka menunggu namun karena ini hari pertamanya latihan nyanyi itu pun latihan bersama Ananta akhirnya ia terpaksa untuk menunggu sampai mereka datang.

Akhirnya orang yang di tunggu-tunggu pun datang walaupun belum terlihat sosok Ananta dan yang muncul baru Reno. Zahra berpikir jika Ananta ada dibelakangnya Reno dan benar saja dibelakang reno muncul orang yang sangat ia nanti yaitu Ananta. Namun tunggu! Siapa yang sedang duduk di kursi roda dan di dorong Ananta? Zahra benar-benar terkejut dengan kedatangan seorang wanita yang di dorong dalam kursi roda tersebut.

Wanita itu melemparkan senyum ramah pada zahra, dan yang dilempari senyumannya pun membalas tak kalah ramah.

"Hai zahra kenalin aku viona" ucap wanita itu mengulurkan tangannya

"Hai kak viona" balas Zahra sopan

"Oh jadi ini nan kak viona vokalis itu?" Tanya Reno.

Sebenarnya reno belum mengenal viona karena baru kali ini mereka bertemu, begitu pun dengan zahra. Karena viona adalah kakak kelas mereka dan juga jarang melihatnya jadi kecil kemungkinan untuk saling kenal.

"Iyah ini viona sahabat gue dari kecil" ucap Ananta mengenalkan

"Oh jadi Ananta punya sahabat perempuan" ucap Zahra dalam hati

"Oh kalau gitu kita mulai saja latihannya" ucap Ananta

"Okeh" balas Reno antusias

Latihan pun dimulai dan dengan sungguh-sungguh Zahra menyanyi walaupun ia sedikit nervous karena di perhatikan dengan vokalis aslinya. Zahra takut jika viona kecewa mendengar suaranya,  walaupun sebenarnya dulu zahra sempat mengikuti  lomba sewaktu sd.

"Eh bentar, Zahra nadanya tolong sedikit naik dong biar sesuai dengan musik" kritik Ananta pada zahra dengan sangat ramah

"Oh iya maaf coba ulang" balas Zahra

Zahra pun mengulang nyanyi nya untuk menyeimbangkan nada dengan musiknya. Namun Zahra masih sangat kesulitan karena menurutnya nadanya cukup tinggi walaupun sebenarnya suara Zahra sangatlah bagus dan merdu.

"Vi kamu tolong contohin dong Zahra di nada yang itu"  ucap Ananta

"Oh itu mudah ko Zahra..." Viona pun mengajarkan Zahra dengan perlahan

Zahra merasa malu karena harus di ajarkan oleh viona ia berpikir segitu susah kah nada itu. Namun bagaimana pun ia harus menurut tidak boleh asal nyanyi karena ini demi sekolahnya.

Zahra terbelalak kaget mendengar suara viona yang sangat merdu dan sangat jauh beda menurutnya. Bahkan ananta pun menikmati suara viona yang begitu merdunya. Kalau saja viona tidak keseleo mungkin saat ini ia tidak akan menggantikan viona.

Zahra merasa tidak pantas untuk menjadi pengganti viona, tapi apa boleh buat ananta sudah menyuruhnya untuk menggantikan viona.

"Wah merdu banget sih kak suaranya" puji Reno

"Ah biasa aja, malah suara Zahra lebih bagus" jawab viona

"Kak viona lah yang lebih bagus, seandainya kak viona ga keseleo mungkin saat ini kak viona yang sedang latihan hehe"

"Udahlah Zahra, justru aku mau ngucapin makasih kamu sudah bersedia menggantikan aku"

Latihan pun dilanjut sampai akhirnya Zahra bisa menyanyikan lagu itu dengan nada yang pas. Viona sangatlah baik mau membantu Zahra berlatih, walaupun ia merasa panas karena melihat Ananta yang sangat perhatian pada viona. Begitu banyak perlakuan manis yang Ananta berikan pada sahabat nya itu, Viona.

"Oke, tepuk tangan untuk latihan kali ini" ujar ananta

Akhirnya latihan hari ini selesai. Seperti Ananta tidak salah memilih Zahra sebagai pengganti viona, walaupun ada sedikit kekurangan saat Zahra menyanyi tapi Zahra tak patah semangat untuk terus berlatih sampai ia benar menyanyikannya.

"Terimakasih kak udah mau ngajarin aku"

"Santai aja kali ra, justru aku yang berterimakasih" balas viona pada Zahra.

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang