EPILOG

3.8K 512 52
                                    

Perang besar tengah terjadi antara Iblis dengan para pemburu iblis.

Mereka mencoba mengalahkan sang pemimpin iblis sekaligus penciptanya yang memiliki keinginan menelan seorang anak perempuan iblis yang berhasil bertahan di bawah sinar matahari.

Banyak dari para pemburu iblis terjebak di dalam sebuah ruangan tanpa batas yang dikendalikan oleh si iblis biwa. Mereka menghadapi iblis di ruangan yang berbeda-beda.

Termasuk mereka.

Di salah satu ruangan luas yang menjadi salah satu keahlian iblis biwa, Kokushibou tengah terpojok akibat peluru yang menumbuhkan jarum berakar di dalam tubuhnya.

Shinazugawa Sanemi si pilar angin, Himejima Gyoumei si pilar batu, dan Tokitou Muichirou si pilar kabut. Ditambah Shinazugawa Genya, mereka berempat melawan iblis bulan atas nomor 1 yang kini sudah berubah bentuk menjadi monster menjijikan setelah kepalanya ditebas.

Menjijikan.

Sangat menjijikan, bahkan menurut Kokushibou sendiri yang melihat cerminan dirinya dari pedang milik Sanemi.

Pertarungan sengit dari 4 lawan 1 yang tak terelakkan. Walau begitu, Kokushibou tetap belum bisa dikalahkan.

Saat itu pula, seseorang tengah berlari menuju ke tempat mereka.

Berlari cepat. Haori putih kebiruan yang menyelimuti tubuh kecil dengan seragam pemburu iblis itu berkibar. Rambut (e/c)nya yang diikat tinggi bergerak ke sana-kemari karena empunya berlari.

Tentu saja, sehelai kain yang biasanya ia gunakan untuk menutupi mata kini digunakan untuk mengikat dahinya.

Dia kembali.

***

Kokushibou tetap melancarkan serangannya hingga membuat luka para pilar bertambah parah. Selain itu, pria tersebut merasakan kedatangan yang sangat cepat dari suatu arah.

Sreeet.

Kokushibou tak bisa menghindar akibat terlalu sibuk menangani serangan dari para pilar, hingga seseorang datang dan mencoba menebas kepalanya, tentu Kokushibou menahan dengan pedangnya yang bercabang.

Si penebas tak menyerah, tapi ia mundur untuk mengambil kuda-kuda yang lebih kuat.

Saat itu juga Kokushibou dapat melihat dengan jelas siapa yang baru datang dan menyerangnya. Begitu pula dengan para pilar yang terkejut akan kedatangan gadia itu.

Sosok berambut (h/c) dan matanya yang bersinar (e/c) menjadi hal pertama yang ditangkap penglihatan Kokushibou. Tak lupa wajah yang sama dengan 'dia'.

"Lama! Ke mana saja kau selama ini, hah?! 1 tahun menghilang tanpa kabar!" ketus Sanemi dengan wajah marahnya, tapi tak ayal kedatangan gadis itu membuat para pilar yang mengenalnya senang karena mendapat bantuan.

Gadis itu tertawa kecil. Kokushibou bersumpah kalau tawa dari orang asing itu juga masih sama dengan dulu.

"Maaf, maaf... Kau 'kan tahu kalau aku sedang mengobati sakitku," ucapnya terkekeh. Lalu, gadis itu menarik pedangnya sembari menatap Kokushibou dengan senyum yang belum luntur. "Nah, saatnya (Nama) si pilar bulan beraksi."

Pilar Bulan?

Apa maksudmu pernapasan bulan yang hanya dimiliki Kokushibou sendiri?

"Kau pilar es. Kau pikun ya?" sahut Sanemi tiba-tiba mematahkan aksi keren (Nama). Gadis itu cemberut, tapi tak ayal ia kembali tertawa hambar.

"Setahun menghilang membuatku mengetahui banyak hal. Termasuk pernapasan bulan yang dimiliki oleh musuh kita saat ini," ucap (Nama) lembut. "Nah, Kokushibou-san..."

"Ohisashiburi, Danna-sama... Tak perduli berapa kalipun saya mengucapkannya, saya tidak pernah merasa bosan karena bisa melihat anda sekali lagi. Tapi... ini adalah terakhir kali saya bisa mengatakannya.

" Anda tak perlu khawatir, Danna-sama... Karena setelah ini berakhir, seperti janji saya, saya akan mengikuti anda ke mana pun."

Fokus penuh..
Pernapasan Bulan Akar, kuda-kuda pertama..

Bulan yang mati

***

.
.
.
.
.
.
.
.
.


The end

𝘽𝙄𝙏𝙏𝙀𝙍 𝙎𝙒𝙀𝙀𝙏 [Tsugikuni Michikatsu] -𝙴𝙽𝙳-Where stories live. Discover now