Bagian 2

1.1K 105 14
                                    

@gandiprasetya_ want to follow you.

Sebaris kalimat tersebut langsung membuat Aida yang baru dua menit lalu membuka matanya langsung terdiam di atas kasur seraya berpikir.

Siapa nih? Batinnya.

Aida memutuskan untuk menekan user name instagram tersebut dan mendapati dua teman sekelasnya di SMA juga mengikuti laki-laki bernama Gandi itu. Ditambah lagi beberapa foto Gandi menggunakan seragam sekolah dengan badge yang sama dengan seragam Aida yang akan ia pakai perdana hari ini.

Satu postingan foto menyedot perhatian Aida. Foto itu di upload Gandi sekitar lima bulan yang lalu. Di dalam foto, terdapat tiga laki-laki yang usianya mungkin sebaya. Mereka menggunakan seragam putih abu-abu yang sama. Salah satunya jongkok.

Wajahnya yang kearab-araban.

Aida lalu tersenyum setelahnya saat membaca tiga kata yang tertera di caption yang ditulis Gandi.

Teman tapi mesra.

"Kakak kelas apa ya?" gumam Aida seraya mendudukkan dirinya di atas tempat tidur. Cewek itu lalu mengikat rambutnya sembarangan setelah menekan tombol accept. Cewek itu lalu beranjak meninggalkan selimut tebalnya dan memutuskan mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Tidak butuh waktu lama bagi seorang Aida untuk mandi pagi. Dalam waktu kurang dari setengah jam, Aida sudah rapih dengan seragam putih abu-abunya yang baru. Cewek itu lalu duduk di tepi kasur sambil meraih ponselnya di atas nakas.

@gandiprasetya_ send you a message

Aida memanyunkan bibirnya refleks sambil membuka pesan yang dikirimkan Gandi delapanbelas menit yang lalu.

@gandiprasetya_: Dua tiga tutup botol

@gandirpraserya_: Assalamualaikum kontol

@aida.elv: ?

"Gajelas banget," Aida menyipitkan mata merasa kesal dengan pesan yang baru saja ia terima dari orang bernama Gandi tersebut. Lima detik kemudian ponselnya menyala lagi. Aida hanya membaca pesan Gandi melalui bubble notifikasi tanpa berniat membuka atau membalasnya.

@gandiprasetya_: Eh sorry sorry ya di bajak temen :(

***

"Emang yang namanya Ipang tuh bajingan ya?!"

Pagi ini, Gandi sudah mencak-mencak di depan kamar kontrakan milik Ipang yang khusus tadi malam juga dihuni oleh Rayhan yang tidak pulang ke rumahnya karena sibuk bermain PS sampai jam empat pagi.

"Apa goblok?" Ipang tidak kuasa menahan tawanya saat melihat tampang kesal Gandi di depan pintu.

"Apa goblok apa goblok, lo yang goblok!"

"Kenapa nih akhi-akhi calon penghuni jahanam?" Rayhan ikut tertawa seraya menyungah gorengan sisa semalam.

"Bangsat."

Ipang mendengus kesal. Lelaki itu langsung ikut masuk ke dalam kamar dan duduk bersila di atas kasur yang menempel langsung dengan lantai. Setelahnya, ia menyomot sebuah tahu isi dari piring yang sama dengan yang gorengannya dimakan Rayhan.

"Baru juga gue mau lobi tuh cewe." Gandi melirik Ipang yang sibuk mengambil baju seragam yang tersampir di balik pintu.

"Siape?"

"Itu yang kemaren."

"Eva?" tebak Rayhan.

"Bukan."

"Terus yang mana?"

"Yang kita liat dari warung Bibi kemaren."

Rayhan berhenti mengunyah. Anak laki-laki itu berusaha mengingat-ingat, setidaknya sampai bayangan senyum seorang anak perempuan dengan atribut MOS tampak mengembang perlahan dalam pikirannya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Nov 26, 2019 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Before We Were Stranger 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora