Chapter 22 ; Tertampar Kenyataan

181 23 7
                                    

Ada masanya ketika yang di rindukan bukanlah yang merindukan dan yang di tunggu bukanlah yang menunggu

Tangan Ara masih bergetar tak percaya menatap pemuda di balik ruangan kaca dengan selang yang terus menempel di sekujur tubuh nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tangan Ara masih bergetar tak percaya menatap pemuda di balik ruangan kaca dengan selang yang terus menempel di sekujur tubuh nya. Pemuda yang selalu membuat nya tertawa dengan segala tingkah jahil nya, pemuda yang menghilang selama ber minggu-minggu tanpa kabar itu terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.

Junho menepuk pundak Ara, mengelus punggung nya dengan sabar.

"Kita berdoa aja semoga Yunseong cepat bangun Ra,"

Iya, pemuda yang terbaring lemah dengan alat bantu pernafasan itu Yunseong. Ara tak pernah mencari tahu mengapa selama perkemahan pemuda itu mengeluh sakit di bagian dada nya, melihat ke arah dokter pribadi nya. Atau sebuah ruangan yang tak ada satupun penghuni di dalam nya.

Yunseong sakit, lemah jantung bawaan sejak kecil membuat nya harus bernafas dengan bantuan alat. Ara menangis, lagi sejadi-jadi nya. Yang ia tahu bahwa Yunseong adalah pemuda yang baik, orang yang selaly bersikap biasa saja namun ternyata punya tanggung jawab yang besar atas dirinya.

"Gue gatau Yunseong sakit," lirih Ara

Matanya berkaca-kaca itu menatap ke arah Junho yang dapat melihat rasa sakit di mata nya.

"Kenapa sih?! Kenapa setiap gue mulai jatuh cinta, orang yang gue cintai bakal pergi tanpa aba-aba." Pekik Ara frustasi

Sigap Junho memegang pundak nya, menenangkan gadis itu. Air mata nya jatuh saat tahu kenyataan yang selama ini Yunseong tutup rapat rapat.

Ara merasa bahwa dirinya adalah manusia paling jahat di muka bumi. Bahkan gadis itu belum sempat membalas perasaan Yunseong yang mencintai nya tanpa pengharapan.

"Yunseong... Yunseong terlalu baik buat ngerasain hal semenyakitkan ini, Jun."

Junho menganggum paham tanda setuju. "Gue tau Ra, tapi yang harus lo tahu Yunseong orang yang kuat dia ga bakal pergi begitu aja tanpa mengucapkan salam perpisahaan sama kita,"

 "Gue tau Ra, tapi yang harus lo tahu Yunseong orang yang kuat dia ga bakal pergi begitu aja tanpa mengucapkan salam perpisahaan sama kita,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pundak nya di tepuk perlahan oleh pemuda dengan lesung pipi itu. Mengelus pelan punggu tangan nya, lalu mengacak pelan rambut gadis itu. Mata nya masih nampak sembab.

Yohan menghela nafas nya pelan. Ia tak tega melihat sahabat nya yang baru berusaha untuk bahagia namun lagi lagi tertampar kenyataan. Ara bahkan seharian ini belum pulang ke rumah, hanya duduk di kursi tunggu dengan pakaian sekolah nya.

"Ara, mau pulang ga?" Tanya Yohan

Gadis itu menggeleng pelan. "Nanti lo sakit Ra, pulang dulu gih." Suruh Junho

Ara masih tetap teguh dengan pendirian nya.

"Kalau Yunseong tau lo gini dia juga gabakalan suka Ra,"

Mata Ara melirik ke arah Yohan lalu tersenyum meremehkan. "Tahu apa lo soal Yunseong?"

Yohan bungkam. "Lo gatau apa apa ya soal Yunseong, jadi gausah sok tahu. Paham lo?"

Mata Ara memang sembab, tubuh nya memang melemah. Tapi tidak dengan suara nya yang membahas tentang Yunseong, Yohan tak tahu apa-apa soal Yunseong hanya Ara yang tahu dan hanya Ara yang pahan tentang Yunseong.

"Kok lo jadi egoi gini sih, Ra?"

Ara tertawa hambar mendengar penuturan Yohan.

"Gue? Egois?"

Senyum meremehkan nya nampak begitu saja. Mata nya melirik ke arah Yohan sekilas.

"Kalau gue egois, gue ga bakalan pernah maafin cowok brengsek kayak lo Han."

"Gue cuma butuh Yunseong, gue ga butuh kalian apalagi lo!"

Gadis itu berdiri dari duduk nya, sedangkan Junho dan Yohan hanya diam mematung. Hingga Ara yang tampak berlari menuju arah lain tanpa tujuan, ia ingin merasa tenang tanpa ada gangguan dari siapapun.

Air mata nya kembali meleleh tanpa aba-aba. Bibir nya mengatup rapat tak mau mengeluarkan isakan.

Yunseong, kok lo tega sih? Saat gue udah mulai berusaha nerima lo, kenapa lo lari ngejauh seakan ga pernah mau di terima dan di tempatkan di sisi hati gue?

Yunseong, kok lo tega sih? Saat gue udah mulai berusaha nerima lo, kenapa lo lari ngejauh seakan ga pernah mau di terima dan di tempatkan di sisi hati gue?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hay guys! Oemjii aku kangen nihhh!! Minggu depan udah PTS akuu tuhh:(

Kalian gimana? Udah mulai PTS atau masih lama? Komen coba pen tau nih

Friendzone Area! - Kim YohanWhere stories live. Discover now