Prolog

3.5K 121 9
                                    

Tidak tahu darimana datangnya perasaan ini. Namun yang kurasakan ini benar-benar nyata. Aku, mengagumimu dalam diam, dalam sepi, dalam sunyi dan dalam kesendirian. Aku memendamnya lama. Memendam rasa kagum, suka, sayang dan cinta sebegitu besarnya untukmu.

Tidak perduli jika nanti harus hancur. Tidak perduli perasaan ini menjadi boomerang untuk diriku sendiri. Tidak perduli jika nanti orang memandangku seperti apa. Yang harus kamu tahu, aku menyimpan perasaan khusus untukmu itu tulus. Tidak berharap bisa di balas. Yang aku ingin, aku hanya bisa melihat kamu tersenyum. Walaupun bukan aku penyebab senyummu terukir.

Kamu itu banyak kurangnya. Tapi aneh, sihir apa yang kamu pakai sampai aku bisa terjerat dalam perasaan tidak berbalas ini?

Kamu terlalu tinggi untuk aku yang rendah.

Kamu terlalu tampan untuk aku yang biasa saja.

Kamu terlalu milenial untuk aku yang masih di bawahnya.

Kamu terlalu, terlalu, terlalu jauh untuk aku gapai.

Semesta memang baik mempertemukan aku dengan kamu di setiap saat. Tapi kenapa semesta selalu jahat tidak membiarkan aku masuk ke dalam tiap langkahmu di setiap waktu?

"Jangan terlalu suka, kita sakit hati belum tentu dia mau tanggung jawab." Ujar Sunni.

Rainsha tertawa kecil. "Gapapa, suka itu bebas, kan? Aku milih jalan ini, berarti aku siap tanggung resikonya."

Bohong, jika ia siap menanggung resiko itu. Tapi mau bagaimana, itu memang harus di hadapi jika suatu saat nanti ada hal-hal yang tidak di inginkan terjadi. Seperti orang yang kita sukai mengetahui perasaan kita. Entah orang itu akan mengerti atau malah menjauhi.

Resiko selalu ada di setiap langkah yang kita ambil untuk ke depannya.

***

Ceritanya di rombak.

Ada beberapa yang di ubah.

Selamat membaca kembali!

PENGAGUM RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang