Bab 22 - Yang Dinamakan dengan Lonjakan

1.2K 66 1
                                    

"Dokter ..."

"Hmm."

"Saat ini ... Haruskah aku jujur atau tetap menyimpannya untuk saat ini?"

"Apakah saat ini kamu baru mulai memikirkan mengenai masalah ini?"

"=_= ..." Apakah ini artinya dokter Gu marah?

"Apapun yang ingin kamu lakukan, pikirkan sendiri dengan jelas." Dokter Gu menghela nafas dengan lembut, "Aku akan bekerjasama denganmu."

Oleh karena itu, menghadapi musuh yang sangat kuat di depan, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah memerangi api revolusi.

Maka, dokter Gu memperlakukan semua orang dengan sikap yang sama. Bagaimana dokter Gu memperlakukan kami sebelumnya, dia tetap melakukan hal yang sama sampai sekarang ...

Bahkan sejak dokter Gu secara samar-samar mengetahui bahwa Ibuku tidak setuju jika aku berkencan dengan seorang dokter, dokter Gu terlihat sedikit – dingin dan pendiam. (aku sungguh tidak tahu bagaimana menggambarkannya.)

Setiap kali aku menyaksikan Gu Wei dan Ibuku berbicara dalam 'obrolan yang bermartabat' dari sebelah; ekspresi Gu Wei yang tenang, semakin aku melihatnya, semakin hal itu terasa kaku.

Kemudian, ketika aku sesekali menemukan adanya emosi yang menyapu sudut mata Gu Wei, dan perasaan bersalahkupun berubah menjadi kacau.

Namun, mempertimbangkan situasi saat ini antara aku dan dokter Gu, tidaklah tepat untuk mengambil bagian dalam drama antara 'ibu mertua dan putra menantu' ini.

(Pemikiran Pengarang: Sebenarnya, anda berencana untuk melahirkan bayi terlebih dulu sebelum secara langsung memaksa raja untuk turun tahta.)

Pada siang hari, aku baru saja menyaksikan Guru Lin tertidur setelah beliau selesai makan siang, dan ponselku berbunyi.

"Lin Zhixiao~" terdengar suara seseorang yang baru saja bangun tidur, "Apakah kamu menginginkanku untuk menyimpan kursi untukmu sore ini?"

"Sore ini? Untuk apa?" Tidak ada kelas hari ini karena hari ini adalah hari Jumat.

"Kuliah Umum."

Perhimpunan yang jahat ini!

Yang dinamakan dengan 'Kuliah Umum' adalah kegiatan yang dilakukan oleh kampus terhadap 'keberagaman pendidikan politik". Topik diskusi adalah mengenai peristiwa yang paling aktual dan paling panas di dalam dan di luar negeri, dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa dari setiap jurusan, dan menggunakan peralatan multimedia. Ulasan dari kegiatan ini biasanya menghabiskan waktu selama 30 menit. Kelas yang berpartisipasi dalam kegiatan ini akan dipilih secara acak dari masing-masing jurusan.

Acara ini selalu menjadi ajang kompetisi diantara para mahasiswa-mahasiswa sarjana. Tetapi pada saat sekarang ini, pihak kampus sepertinya menyadari bahwa 'hubungan para junior dan senior di kampus tidak dekat', maka pihak kampuspun mengatur orang-orang muda itu bersama dengan para mahasiswa pascasarjana menurut fakultas mereka untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang membosankan ini.

Ini sangat menyedihkan. Ada begitu banyak talenta berbakat dari departemen sejarah dan kesusastraan yang lebih memperhatikan situasi politiik pada saat ini, apa perlunya melibatkan setiap fakultas ...

Xiao Cao: "Mahasiswa Pascasarjana juga merupakan bagian dari kampus! Kamu harus datang! Jika kamu tidak datang, tim kita akan kalah!"

Pada akhirnya, lebih dari 1/3 finalis ditempati oleh mahasiswa pascasarjana. Mungkinkah para mahasiswa yang lebih berpengalaman yang berdiri di podium memiliki penampilan yang lebih meyakinkan?

[Terjemahan] The Oath of Love (Entrust the Rest of My Life to You) vol. 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang