Part 23 : Bayu

12.1K 1.1K 121
                                    


Hai, kangen ga? 😁

Jangan lupa sebelum baca di-vote dan koment.

Happy Reading...

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah kejadian mati listrik minggu kemarin, setiap harinya hubungan Senja dan Satria membaik. Belum dikatakan dekat, hanya saja lumayan untuk ukuran hubungan pertemanan. Meski Satria masih irit bicara, setidaknya Senja mulai merasakan hawa menghangat, tidak seperti dulu-dulu yang melihat Senja saja Satria seperti tidak mau.

"Lap kaca aja ampe berduaan," sindir Devin pada Senja dan Satria yang asik membersihkan pintu kaca.

Hari ini tidak ada pembagian shif. Seperti biasa, jika besok libur, semuanya masuk kerja di jam yang sama. Tidak ada shift sore.

"Ih Devin, kotor lagi," komplain Senja saat tangan Devin yang penuh tepung sengaja mengotori kaca.

"Ya biarin, biar makin lama acara lap kacanya," jawab Devin, bukannya minta maaf, menyebalkan sekali Devin ini.

"Pergi sana." Satria mendorong Devin agar masuk ke dalam.

"Santuy Mas Bro."

"Nanti malam nonton yuk, gue udah siapin tiketnya, tinggal duduk manis aja. Mumet kerja mulu," ajak Devin sambil tangannya sengaja mengelus-elus kaca.

"Kapan lo kerja?" Rey datang sambil melempar serbet ke kepala Devin.

"Harta melimpah, ngapain kerja," sahut Devin asal.

"Udah ih jangan ribut di sini, bentar lagi resto buka. Gak enak sama pelanggan," lerai Senja.

"Tangan lo lepas ga?" Satria menatap tajam Devin yang sedari tadi iseng mengotori kaca.

"Ya maaf, lanjutin dah acara berdua-duaan nya," ucap Devin tanpa rasa bersalah, kemudian pergi ke arah dapur.

"Kelakuan ketua kelas," cibir Rey saat Devin sudah jauh.

"Pilihan rakyat kelas sebelas dua," sindir Satria.

"Kecuali gue," ralat Rey karena dia memang tidak merasa mencoblos Devin waktu itu.

"Gue juga," tambah Satria.

"Berarti Devin dipercaya makanya bisa menang." Senja yang tidak tau apa-apa mencoba membela Devin.

"Hahaha!" Rey tertawa terbahak mendengar penuturan Senja. Satria pun ikut menahan tawa.

"Si otak culas dipercaya jadi ketos?" Rey meracau di depan Senja.

"Kenapa sih?" Senja bingung.

"Tanya Satria deh, gue lanjut kerja." Rey pergi menyisakan Senja yang masih membutuhkan jawaban.

SENJA (Revisi 2023) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang