Two Broken Heart (Part 2)

2.6K 266 41
                                    

Buat teman-teman yang udah kasih bintang, baca, dan komen aku berterima kasih. Wattpad sepertinya eror dan saya tidak bisa lihat notifikasi sama sekali so maaf jika saya tidak membalas komen-komen kalian semua.

Selamat hari sabtu semuanya

****

I believed that no one in this world deserves me until I met you - Luffina Lourduraj

****

Dav POV

Namaku Darvid Kreelporerk. Semua orang memanggilku Dav. Jika ada hal yang aku sukai di dunia ini maka hal itu adalah musik. Aku lebih senang berlatih gitar ketimbang sekolah. Tidak peduli seberapa keras teriakan ibuku atau tentangan ayahku, bagiku Musik adalah segalanya. Musik pula yang membuatku bertemu cinta pertamaku, Mint. Wanita yang aku pikir akan menjadi belahan jiwaku. Wanita satu-satunya yang mengerti selera musikku.

"Oh tidak buruk" Produser Oh duduk di kursi kerjaku dan mendengarkan lagu yang kubuat semalaman. Aku menatapnya gugup. Ini pertama kali aku menulis tentang lagu cinta sejak aku dan mint putus bertahun-tahun lalu.

"Mungkin tidak untuk selamanya, tapi bisakah kamu membagi sedikit cintamu untukku saat ini?"

Aku menutup wajahku dengan bantal ketika bait demi bait lirik lagu tersebut mengalun. Rasanya memalukan. Seperti membiarkan seseorang mendengar rahasia terdalammu. Sementara itu, Produser Oh tidak memperlihatkan emosi apapun setelahnya.

"Apa lagunya begitu buruk?" pikirku. Aku tidak peduli pandangan orang lain, tapi Produser Oh adalah pria yang mengerti tentang musik melebihi siapapun. Walau kini dia lebih banyak memproduseri lagu-lagu Pop tapi dulu dia adalah penyanyi Rock terkenal.

Sebelum bertemu Produser Oh, aku pernah mencoba untuk bertemu banyak produser lainnya. Aku dan Mint pernah membuat lagu duet. Kami menawarkannya ke banyak produser. Tapi mereka semua menginginkan satu hal yang sama "Suara wanitanya tidak buruk tapi lagunya sedikit kurang pasaran. Rock ballad atau akustik tidak terlalu populer dikalangan anak muda. Kami bisa mendebutkan kalian jika kalian bisa mengubah selera lagu kalian menjadi yang lebih trendi. Bagaimana jika lagu pop dengan tema percintaan?"

Bagiku musik datang dari hati. tidak ada yang bisa mendikteku harus menulis musik seperti apa. Aku menulis musik yang kusuka dan apa yang aku rasakan. Tapi sepertinya Mint tidak sependapat denganku. Pada akhirnya dia memilih label besar dan debut dengan musik Pop. Dia mengatakan padaku bahwa "Aku selamanya tidak akan bisa sukses jika terus keras kepala"

Perkataannya saat itu lebih menyakitkan dibandingkan komentar pedas kedua orang tuaku.

Aku menatap Produser Oh lekat ketika musik berhenti mengalun. Dia balas menatapku tanpa mengatakan apapun.

"Seburuk itu?"

Pertanyaanku membuat Produser Oh tertawa. Dia berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di sebelahku. Dia menyikutku

"Katakan siapa dia?" tanya Produser Oh. Aku menatapnya bingung. Produser Oh memutar bola matanya dan menatapku seperti seorang ayah menatap putra kebanggaannya. Sesuatu yang tidak pernah aku dapatkan dari Ayahku.

"Oh ayolah, wanita yang membuatmu berhenti menulis lagu patah hati dan menulis lirik romantis ini" tuduhnya. Pertanyaan terus terangnya membuatku gugup. Aku bangun dari tempat duduk dan mencabut flashdisk dari komputerku.

"Ini hanya sebuah lagu" elakku "Tidak ada orang istimewa" tambahku

"Jika tidak ingin mengatakannya tidak apa" goda Produser Oh sambil menepuk kepalaku lembut.

"Perkenalkan dia padaku nanti" ujar Produser Oh sambil mengambil flashdisk ditanganku "Atau lebih baik, datanglah pada acara ulang tahunku bersamanya"

L💋VETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang