5. Sistem Peraturan

913 132 7
                                    

I never care who you are, how old you are, but one thing that I have to say to you; don't-you-dare-to-play-with-me!

• • •

"Kalau memang pelanggaran yang saya buat fatal, kenapa nggak Ibu drop out aja saya dari sekolah ini?" tantang Tara tidak ada takut-takutnya, bahkan sambil melipat tangan di dadanya.

Napas Bu Jessica mulai diburu emosi menghadapi murid didik barunya yang satu itu. Namun matanya yang menatap tajam, lurus ke manik mata Tara diam-diam mencoba untuk membaca maksud dari sorot anak itu. Dikeluarkan, memang itulah yang anak itu mau.

Sesaat emosi Bu Jessica terkendali lagi. Bibirnya yang dihiasi tahi lalat di sudut kiri, mengulum senyum. Membuat dahi Tara seketika mengernyit.

"Sampai kamu lulus saya tidak akan pernah mengeluarkanmu." Tangan kanan Bu Jessica terangkat mengusap kepala Tara yang langsung ditepis oleh tangan kiri Tara.

Satu dari sekian banyak hal yang tidak Tara sukai, ketika ada seseorang yang memegang kepalanya dengan seenaknya-lah di antaranya.

Bu Jessica tidak marah. Senyumnya malah kian melebar. "Mau sekeras apapun kamu berusaha membuat masalah, sayang sekali kamu tidak akan pernah bisa keluar dari asrama ini sebelum kamu lulus nanti. Dan kalau kamu tidak mau menjalankan hukuman dari saya, silakan berhadapan dengan Kepala Asrama yang tidak akan segan-segan memberi hukuman yang berkali-kali lipat lebih berat daripada yang saya berikan."

Gatian. Kini Tara yang napasnya diburu emosi sebab perkataan Bu Jessica barusan. Sampai tiba-tiba ia melihat tiga anak yang tampak jelas terlambat juga seperti dirinya. Terbukti dari tas mereka yang masih tersangkut di punggung masing-masing.

"Pagi, Bu," sapa tiga gadis itu pada Bu Jessica secara berbarengan.

Bu Jessica tersenyum sambil membalasnya, "Pagi." Lalu wanita itu membiarkan mereka bertiga berlalu begitu saja melewatinya. Membuat Tara tercengang bukan main di detik menyaksikannya.

Felisha Caramell, Alina Damaria, Emma Clarkson. Tara membaca tag nama mereka satu persatu. Sepasang matanya menatap sinis tiga pasang mata itu secara bergantian. Menunjukkan jelas atas ketidaksukaannya pada mereka. Meskipun sepertinya mereka semua tidak sepeka yang Tara kira.

"Mereka juga telat sama seperti saya. Kenapa Ibu biarin mereka masuk gitu aja?" Tidak mungkin tinggal diam, tentu saja Tara memerotes tidak terima.

Bu Jessica menengok sebentar jam tangan mungil yang melingkar di pergelangan tangannya. "Batas waktu telat yang bisa ditoleransi untuk anak kelas Kudoscha masih lima belas menit lagi."

"Terus apa bedanya sama kelas saya?!" Kali ini Tara bertanya dengan nada meninggi. Meski tetap saja Bu Jessica menanggapinya enteng. Bahkan dengan intonasi yang cenderung terdengar seperti menggampangi.

"Tentu berbeda. Memangnya kamu tidak membaca peraturan yang dibuat untuk tiap kelasnya?"

"Wah, luar biasa!" sindir Tara sembari tertawa ironi dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Asrama macam apa ini? Mana ada sekolah yang tiap kelasnya punya aturan yang beda-beda?"

"Ada. Di sini tiap kelas ada tingkatannya. Dan untuk kelas kamu..." Sejenak Bu Jessica membenarkan posisi lencana Tara yang sedikit miring. "berada di tingkat paling bawah. Mengerti?"

"What???" Apakah ini semacam penghinaan dari wanita itu untuknya dengan menggunakan lencananya? Tara berdecak. Sesaat pandangannya menegas, tak gentar sedikitpun. "I never care who you are, how old you are, but one thing that I have to say to you; don't-you-dare-to-play-with-me!"

Clugams #1: and The Cursed ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang