Mozaik 12 : Shadow

49 18 33
                                    

Shadow (Bayangan)
30/10/2019, 08:49
By : Recil Mozas

Bayang-bayang terjadi apabila cahaya terhalang sesuatu benda, cahaya merambat dalam garis lurus. Jika sumber cahayanya lemah, seperti matahari pada hari berawan, bayangan tidak kentara. Kekuatan sinar menentukan tebal tipisnya bayangan benda tersebut.

 Kekuatan sinar menentukan tebal tipisnya bayangan benda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Karakter itu seperti pohon dan reputasi seperti bayangannya. Bayangan adalah apa yang kita pikirkan tentangnya, dan pohon adalah apa yang nyata.’ – Abraham Lincoln -


Klub Palpitate

Semua orang mengerling tak percaya ke arah belakang, dimana Jiho dan Jinhyuk tengah duduk berhadapan dengan kanvas diantara mereka. Keduanya memegang kuas, bersiap untuk saling melukis seperti yang diarahkan Yubin selaku Ketua Klub. Awalnya Jinhyuk memilih mengakhiri perkumpulan yang diusulkan Jiho jika tidak ingat akan bayangan monster yang ingin diketahuinya.

Jinhyuk yakin yang dilihat Jiho adalah bayangan milik Wei.

Mata tajam milik Jinhyuk tak lepas dari memperhatikan Jiho, tangan kecil gadis itu tampak lincah melukis di atas kanvas putih, berbeda dengan dirinya yang melakukan tugas dengan setengah hati.

“Lee Jinhyuk-ssi,” panggil Yubin berhenti didekatnya, Jinhyuk mendengarkan, “Kau menekan kuasmu terlalu kuat, itu bisa merusak kanvas dan menciptakan warna menjadi lebih gelap tapi tidak begitu berkesan, akan lebih baik jika kau mengendurkan otot jarimu dan memulainya dengan warna standar.” Ungkap Yubin harus diakui cukup berani.

Tersenyum kecil Yubin melewati Jinhyuk yang diam saja dan kali ini ia beralih melihat karya Jiho, mulutnya terbuka kecil dengan mata berbinar.
“Jiho-ya, kau menggambar dengan sangat baik.” Puji Yubin, Jinhyuk menatap lekat punggung kanvas, “Kau bahkan menggambar bayangannya, tapi, kenapa …”

“Aku akan menyelesaikannya.” Jiho menyela, mengartikan sebuah pengusiran pada Yubin untuk berhenti melihat.

Lukisan yang menarik juga menakutkan. Nuansa gelap yang ditampilkan mendominasi latar putih itu tanpa sisa, menunjukkan seorang pria yang sedang berjalan di tengah kegelapan di malam hari, dilengkapi pantulan bayangan miliknya di sisi tembok dengan perawakan yang sama, namun arah kepala mereka berbeda. Bayangan itu memiliki kesan kuat dengan dagu yang diangkat, sisi kanan wajahnya yang tegas penuh kebencian.

“Kenapa dengannya?” tunjuk Jinhyuk pada sosoknya di dalam lukisan, yang berwajah muram dengan ekspresi dingin.

“Itu yang kulihat darimu,”

“Aku tidak menyukai lukisannya, kau melakukannya dengan buruk.”

“Aku hanya memperlihatkan yang kau mau. Dia, kau menyadari keberadaannya bukan?” kali ini telunjuk Jiho yang mengarah pada sang bayangan.

Jinhyuk tak menanggapi, tak ada alasan untuk memberitahu Jiho.

“Kau takut padanya? Atau takut seseorang mengetahui keberadaannya?”

Gravity & Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang