Mozaik 23 : Mirror

48 15 50
                                    

Mirror (Cermin)
19/11/2019, 09:22
By : Recil Mozas

Kau ingin mendengar sebuah mitos?Yang selalu dipertanyakan oleh semua orang tentang kebenarannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau ingin mendengar sebuah mitos?
Yang selalu dipertanyakan oleh semua orang tentang kebenarannya?

Aku tak akan memaksa keberadaannya untuk dipahami, tapi, ada satu mitos yang ingin kusampaikan, berawal dari kepercayaan masyarakat Gypsy yang selalu menutup semua cermin atau media yang memancarkan bayangan seseorang ketika sedang berkabung. Mereka percaya bahwa apabila kaca tersebut terbuka, roh seseorang yang baru saja meninggal bisa terperangkap di dalamnya dan tidak akan pernah bisa tenang.

Sifat bayangan dari cermin datar ialah maya, tegak, dan sama besar. Sedang cermin cekung hanya bayangan di ruang IV saja yang bersifat maya dan tegak, selebihnya bersifat nyata dan terbalik. Kemudian cermin cembung memiliki sifat bayangan maya, tegak, dan diperkecil.


Kim Jiyeon menjadi lebih protektif pada Jinhyuk paska kejadian seminggu lalu, tak melewatkan satu hari tanpa menemuinya. Ia melindungi Jinhyuk dari suasana ramai, menjaga mood-nya agar terjaga, tak membahas hal rumit yang mengguncang jiwanya, dan setiap malam menyanyikan lagu tidur agar Jinhyuk bisa terlelap tanpa merasa gelisah.

Bahkan setelah Wooseok pulang pun Jiyeon masih sering melakukannya, yang selama ini ia rasa bisa menjaga Jinhyuk. Sayangnya, kekhawatiran masihlah melekat dalam hati Jinhyuk, terlebih menyadari gelagat dan perubahan sikap Wooseok.

Temannya itu tak lagi datang untuk sarapan bersama, seringkali melupakan sesuatu, jarang bicara, kadang terlihat melempar tatapan dingin pada oranglain, dan Jinhyuk memergoki Wooseok lebih sering bicara sendiri, menatap cermin berlama-lama serta menghindari keramaian.

Tak lagi aneh, Jinhyuk menyadari sesuatu yang buruk tengah menimpa Wooseok. Ia pun memberanikan diri bertanya perihal kejadian di Bundang pada ibu Wooseok, meski tak mendapat info yang detail Jinhyuk mencoba mencari hal janggal.

Hingga satu pengakuan dari ibu Wooseok mengusik pikirannya, mengenai kemungkinan Wooseok yang sempat masuk ke dalam ruangan pribadi pamannya.

Jinhyuk tak ingin kehilangan siapa pun lagi.

Dengan langkah ringan Jinhyuk menghampiri Wooseok yang sedang menaiki ayunan, dilihatnya Wooseok tengah bicara ke arah samping dimana hanya ada ayunan kosong. Tak ambil pusing, Jinhyuk menempati ayunan tersebut, menghentikan gerak bibir Wooseok yang bereskpresi biasa.

“Sebelumnya kau tidak pernah mengingkari janji, kapan kau akan mengajakku double date?”tanya Jinhyuk berpura-pura, mengamati raut wajah Wooseok yang tampak berpikir. “Ada gadis yang kau sukai, kau tidak mau mendekatinya lagi? Jangan bilang kau tak mau mengenalkannya padaku? Hubungan kalian berjalan baik?” rentetan pertanyaan dari Jinhyuk membuat Wooseok tak bisa mengelak.

“Bagaimana jika akhir pekan ini?” tawar Wooseok tersenyum gembira. Jinhyuk mengangguk antusias. Keduanya sama-sama memikirkan satu rencana.

~ ~ ~

Gravity & Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang