Alpha Queen [vk]✔️

15

Kehidupan pernikahan Taehyung dan Jungkook berjalan dengan bahagia dan damai selama sebulan ini. Tak ada kendala berarti yang mereka hadapi meskipun sering terdengar kabar bangsa hitam akan menyerang. Namun mereka berdua dapat mengatasinya dengan baik. Blackmoon Pack sendiri pun berkembang pesat hampir merajai wilayah Korea selatan. Bahkan pack itu sudah mulai terkenal sampai ke luar Negri.

Banyak Pack pack kecil mulai menyerahkan diri bahkan tanpa berperang karena mereka tau tidak akan menang dan menjadi sekutu Blackmoon. Sungguh pencapaian luar biasa yang hanya dilakukan dalam sebulan. Para Tetua yang awalnya menentang pernikahan antar Alpha itu pun mulai luluh dan melupakan tentang perdebatan posisi Luna di Pack itu.

"Sayang.. Apa yang kau pikirkan..?" Taehyung melingkarkan kedua tangannya di pinggang istrinya dari belakang. Ketika melihat si Pria manis sedang melamun di balkon kamar mereka sambil menatapi sang rembulan yang membentuk bulan sabit.

Jungkook tersenyum dan membalas pelukan suaminya dengan lembut.

"Tidak ada.. Hanya merindukanmu.." sahutnya dengan manja membuat Taehyung gemas dan membuatnya menghujani wajah cantik itu dengan ciuman hangat nya dan berakhir dengan lumatan singkat di bibir Cherry sang istri.

"Maafkan aku, Sayang.. Akhir akhir ini harus sering meninggalkan mu dirumah karena terlalu fokus pada perluasan wilayah Blackmoon dan juga berkeliling untuk memastikan Pack pack kecil yang berada di bawah naungan ku aman dari ancaman para Rogue.. Apa kau kesepian..?" Sesalnya meringis ketika melihat raut kecewa di sorot mata bening itu. Namun Taehyung tau Jungkook nya selalu saja pandai menyembunyikan perasaannya.

"Kau tidak salah Tae, itu memang sudah tugasmu. Tapi kau benar, aku memang kesepian. Tak bisakah kau sesekali mengajak ku pergi..? Berdiam diri disini membuat ku merasa tak berguna.. Aku juga Alpha jika kau lupa.." rengek Jungkook untuk yang sudah ke sekian kali. Dia ingin ikut suaminya bertarung dan memperluas wilayah namun selalu saja lelaki itu melarang dengan alasan macam macam.

"Tidak Sayang.. Kau tau kau sangat berharga bagi ku. Aku tidak ingin kau terluka, kau adalah sumber kekuatan ku. Aku masih akan tetap bertahan walau tubuh ini hancur asalkan kau baik baik saja.. Aku tau kau juga Alpha.. Tapi jati dirimu membuatku takut kehilanganmu. Musuh dapat menyerang kita kapan saja dan mengambilmu dariku.. Dan aku.. Bahkan tidak sanggup membayangkan jika itu sampai benar terjadi. Ku mohon Sayang, mengertilah.." taehyung mengeratkan pelukan nya pada Jungkook dan menyerukkan kepalanya pada perpotongan leher istrinya itu.

Perasaan sedikit lega ketika dia dapat mengecup lagi tanda yang diberikannya di leher Jungkook ketika malam pertama mereka sebulan yang lalu.

Jungkook sendiri merasakan bagai tersengat listrik ketika Taehyung menyentuh tanda itu. Daerah yang menjadi rawan akan sentuhan Taehyung.

Jungkook mengusap punggung tegap mate nya itu dengan lembut. Dia mengerti karena dia pun merasakan akan hal itu. Mate Bond mereka telah terikat kuat membuat pasangan mate ini dapat saling berbagi perasaan masing masing. Tapi Jungkook juga ingin berguna untuk pack itu, dia adalah Alpha pendamping bukan hanya sekedar istri pajangan dirumah.

"Tapi Tae, Aku ingin membantu mu.. Bagaimana jika mereka melukai mu dan pada saat itu para warriors tidak dapat menolongmu.. Siapa yang akan membantu mu Tae.." kekeh Jungkook masih saja teguh pada keinginannya dan hampir saja membuat Taehyung menggeram karena mate nya itu tidak mendengarkan permintaan nya.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku Alpha terkuat di seluruh Seoul sekarang.. Aku tidak membutuhkan perlindungan dari istriku..!! Yang aku butuhkan adalah kau tetap selamat dan aman. Bagaimana jika pada saat kau bertarung, kau tengah mengandung dan terjadi apa apa padamu dan calon anak kita.. Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan ku Jungkook..?! Jika kau terluka kau pikir aku akan baik baik saja..?! Nyawaku, bergantung padamu.. Jika kau ingin aku cepat mati.. Maka lakukanlah sesukamu.." cetus Taehyung geram dengan wajah memerah penuh emosi.