{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.}
[balada Mpreg]
Status kami gak boleh diketahui orang lain !
Pasangan suami istri ini setengah mati menyembunyikan kejelasan status mereka di hada...
Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
ff genre ringan gini tu bikinin nagih buat nulis, ga tau knp lancar aj imajine ny.
beda kaya ff biasa ku yg lain, yg genre nya itu cenderung hard-mature menguras otak yg butuh waktu pjg mencari aspirasi
ada reader lama disini?
btw..walo ga semua kenotis, tp aku itu hapal username" yg sering nagkring di lapak aku loh.
muachhh thengkyuu😍😘
.
.
.
"Wow.. wow.. kita berasa kaya lagi miara sapi ga sih?" cemooh Yoongi berkacak sebal melihat kelakuan tetangga--tak tau diri ini.
Bukan main, seluruh lauk dan sebakul nasi hampir dihabiskan seorang diri oleh tamu sialan Park.
Dua pasutri itu meneguk ludah kompak, terpekur syok pada kapasitas tangki perut Jimin yang tak kunjung full.
"Darling, astaga.. bagaimana bisa semua makanan ini enak banget?"
Park Jimin berseri-seri, tak sungkan-sungkan lagi menimba kuah sup kepiting jagung di atas meja.
"Ya iyalah enak wong semuanya gratis. Beras kami untuk seminggu ludes gara-gara kamu." sarka Yoongi pedas.
Taehyung menginjak pelan kaki suaminya, "Udahlah, lagian masih ada sekarung beras lain di gudang." bisiknya.
Yoongi meringis, "Ga bisa kita biarin lagi, Tae. Ni anak nyusahin banget. Malesin liat mukanya."
Peka pada piring tandas Jimin yang kelima, sang tuan rumah bermurah hati menawarkan lagi.
"Mau nasi dan tumis udangnya lagi, Jim?"
Park mengangguk-angguk antusias.
"Tentu, darling. Apapun yang kamu berikan pasti aku terima."
"Sebentar aku ambilkan sekalian es marjan juga." Pria bercelemek itu mengemas piring kotor yang bertumpuk beralih menuju dapur.
Melihat tingkah menjijikan Jimin yang makan gaya anak warteg cukup membuat Yoongi mual.
Lihat saat kuku hitam Jimin mengambit nasi dengan tangan sambil menjilati pangkal jari. Shit.
Amarah Min meluap selaras dengan sumpit kayu yang diletakkan di atas meja. Selera makannya menghilang.
"Hoi. Kau itu jelmaan sundel bolong atau apa?" Yoongi murka, mengacung-acungkan sendoknya ke depan muka Jimin, "Sebenarnya kau berniat makan sampai berapa piring eoh?"
