{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.}
[balada Mpreg]
Status kami gak boleh diketahui orang lain !
Pasangan suami istri ini setengah mati menyembunyikan kejelasan status mereka di hada...
eh buset gini amat paragraf p1 ni ff... perih anjas :'))
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
oke.. ulang.
----
Lima tahun lalu.
Tepatnya bulan Juli, tahun 2014.
Aku masih pria bujangan umur 30 tahun yang baru mendaftar wamil tiga minggu kemarin.
Kubilang, hidup di lapas negara ini tidak ada bedanya dengan sekolah sipil. Peraturan serba ketat, waktu terbatas, terlebih banyak pelatihan fisik disini.
Olahraga badan bak makanan rutin kami sehari-hari. Tiap pagi disuruh menenggak susu perah asli, dua butir telur ayam kampung setengah matang dan suplemen kuat.
Saking eneknya, aku rasa semua tubuhku mulai banyak ditumbuhi bisul.
Ah, sial.
Aku ingin cepat menyelesaikan masa wamil sialan ini.
Tipikal pria menyendiri sepertiku tidak pandai bergaul. Tak heran kemana-mana pun aku cuma jalan sendiri.
Termasuk siang itu, aku melesat pergi dari pelatihan menuju toilet di belakang posko.
"Asshh, leganya.."
Lama.
Aku berdiri tegak, sengaja membiarkan kemaluanku bekerja.
Absurd, aku mengangkat satu kaki ke pijakan dinding. Bersiul-siul gila sambil menunggu urinku berhenti mengalir.
"Ehemm... ehemm..."
Dehaman deep bass bagai suara bapak-bapak itu membuat diriku terperangah.
Agak kaget menjumpai pengunjung WC lain yang mungkin memergoki gaya kencingku yang terbilang aneh--norak.
Sial.
Buru-buru menurunkan kaki, aku berposisi sopan sambil membenarkan letak celana trainingku.
"Eh gapapa kok kamu kaya tadi, lagian kita sama-sama cowok kan?"
Aku merinding disko.
Apa maksud ucapan pria kulit honey dan kedipan mata genit serta dua pipi merona yang tersembul lucu ketika matanya turun melihat penisku yang masih mengacung keluar ?
Segera kunaikkan resleting gusar, menepuk-nepuk samping celana canggung padahal tidak kotor sama sekali.
Netraku melebar mendapati bros pin yang terbordir rapi di seragam klimis pria surai hazel itu.
Seorang Letnan Tinggi rupanya?!
Ingin mengembalikan citra baik, aku lekas membungkuk hormat. "Maaf banget Pak! Saya kira tadi ga orang makanya saya nyoba kencing gaya anjing gitu. Tapi aslinya saya pria Korea baik-baik kok."
