Trabble : Kencan? (2)

29 14 7
                                    

"Kak Dimas! Jalan yuk! Ngapain juga di rumah terus? Bosen nih!"

"Lah ngapain juga situ kesini? Ane mau istirahat. Kamu belum tahu lelahnya bekerja sih!"

"Ah! Pingin keluar! pingin keluar pokoknya!"

Ini anak, membuat hari minggu tenangku menjadi semakin melelahkan. Tapi, apa boleh buat, sebaiknya kuturuti saja permintaannya.

"Jadi, kita mau kemana?"

"Enaknya kemana kak?"

"EH! Situ yang ngajak-ngajak, malah tanya balik! Tentuin mau kemana, baru kita berangkat!"

Aku hanya menepok jidat melihat kelakuannya.

Setelah beberapa saat, dia akhirnya mengajak ke theme park terdekat. Kata teman di sekolahnya, tempat itu banyak permainan menyenangkan. Sayang dia tidak ikut saat itu, mungkin itu alasannya dia mengajakku kesana.

Sesampainya disana, dia terkagum-kagum dengan nuansa hutan diatas pegunungan. Dia mulai mengajakku berselfie ria. Aku sempat berpikir sejenak, ini anak SMA tetapi kelakuan seperti anak SD. Tapi biarlah, selama dia merasa senang, itu sudah cukup bagiku.

Kami mulai berjalan dan menikmati setiap pemandangan. Di dalam tempat ini juga ada semacam kebun binatang. Dia antusias mengamati para hewan didalamnya, tidak lupa juga dia menyuruhku untuk memfotonya. Tanpa sadar kami sudah sampai di tempat wahana.

"Uwah! Capeknya! Lama amat dari pintu masuk ke wahana."

"Kamu aja yang kelamaan jalan sambil foto-foto."

"Tapi kan hewannya unyu-unyu semua kak!"

"Iyain aja deh."

Setelah kami istirahat sebentar, Kami mulai mencoba wahana satu per satu. mulai yang santai seperti masuk rumah kaca, sampai yang ekstrim seperti rollercoaster. Tak terasa waktu terlewat cepat dan matahari sudah mulai tenggelam.

Adikku puas setelah menikmati semua ini. 

"Aku langsung antar kamu pulang ke rumah ya?"

"Aku ga boleh nginep di rumah kakak?"

"Bukan ga boleh, besok kamu upacara kan? Besok SENIN!"

"AGH! Jangan ucapkan kalimat terkutuk itu!" sambil menutupi kedua telinganya.

Terkadang asik juga menggoda adikku ini. Kemudian aku mengantarkan dia kembali ke rumah. Lagipula, sudah lama aku tidak pulang ke rumah yang dulu membesarkanku.

November CeriaWhere stories live. Discover now