Trabble : Bersemi

15 9 0
                                    

"Kita pulang dulu ya, Ayu!"

"Ciao girls!"

Ah! Lelahnya hari ini! Olah raga yang melelahkan, ditambah tugas menumpuk juga presentasi. Rasanya pingin segera pulang dan tidur! Otak dan ototku terasa lemas semua!

Tapi, tunggu dulu, sepertinya aku melupakan sesuatu.

AGH! Benar saja! Baju olah ragaku ketinggalan di kelas! Kenapa bisa seceroboh itu? Aku harus berlari lagi ke sekolah untuk mengambilnya!

Huft, kenapa juga ruang kelas ku berada di lantai 2? Membuatku kelela--

*BRUAK!*

"Aduduh!"

Apaan lagi sih? Kenapa juga bisa tabrakan ama orang di persimpangan.

"Ayu? Ma-maafin aku!"

Suara ini? Oh iya, suara si Dimas.

"Gapapa kok, Mas!"

Untung saja aku bisa menjaga posisi agar tidak jatuh. Sedangkan Dimas malah yang terjatuh dan terduduk di anak tangga. Lalu, benda yang ditangannya....

"Untung kamu kembali, niatnya tadi kukejar buat balikin pakaianmu, karena kupikir kamu lupa."

Sudah kuduga! Itu pakaian olah raga yang ketinggalan!

"Makasih lho Mas! Udah susah-susah bawain!"

Dia menyodorkan pakaian itu dan sesegera mungkin kuambil sekaligus memasukkan ke dalam tas.

"Yah, kebetulan aja lihat ada sesuatu di atas mejamu. Kamunya yang keasikan ngobrol ama Shinta dan Indira sampai lupa dibawa."

"Mau gimana lagi, abisnya topiknya lagi seru! Jadi gini...."

Entah kenapa, tiba-tiba kami yang biasanya jarang ngobrol, bisa ngobrol seasik ini sampai akhirnya kami berhenti di sebuah persimpangan.

"Gimana? Aneh kan dia?"

"Yah, mau gimana lagi. Mending dibawa pulang terus dikarungi aja."

"Benarkan?"

Responnya selalu membuatku berhasil tertawa, biarpun dia mengucapkannya dengan nada datar. 

"Eh, Ayu, rumahku ke arah sini."

"Kenapa ga ke arah sini aja, aku masih pingin lanjut ngobrol, hahaha!"

"Lanjutin aja nanti di rumah, kan kita sama-sama punya smartphone. Itupun kalau inget."

"Oh, iya ya... ga kepikiran."

Setelah itu kami berdua saling berpamitan. Gelak tawa perlahan menjadi sepi, biarpun suasana sekitar ramai kendaraan melintas. Rasanya ada yang kurang. Atau mungkin ini... jangan-jangan... cinta pada pandangan pertama?

November CeriaWhere stories live. Discover now