Part 18: Dibosani

34 13 8
                                    

Hidupku terasa lebih dari bosan.
Setiap waktu selalu ditodong berbagai pertanyaan membosankan.

Berulang-ulang seperti gema di telingaku.
Rasanya aku ingin lari dan tak peduli.
Makin jauh aku menghindar karena tak menemukan jawabannya.

Ketika aku masih sekolah, mereka bertanya:
"Sekolah di mana?"
"Kelas berapa?"
"Peringkat berapa?"
"Jurusan apa?"

Lulus sekolah, mereka bertanya lagi:
"Kuliah di mana?"
"Fakultas apa?"
"Sudah skripsi?"
"Kapan wisuda?"

Setelah lulus sarjana, banyak pertanyaan berikutnya:
"Kerja di mana?"
"Kenapa nggak lanjut S2?"
"Sudah lamaran?"
"Kapan nikah?"

Bahkan setelah menikah, aku dibosani oleh lebih banyak pertanyaan lagi:
"Sudah isi belum?"
"Anakmu berapa?"

Makin lama aku tak sanggup menjawabnya.

RUU [RAWS FESTIVAL 2019] Where stories live. Discover now