Part 20: Penantian Panjang

32 11 3
                                    

Hari pernikahan berlalu puluhan purnama.
Aku masih menanti sebuah momen tiba.
Selalu percaya Tuhan memiliki waktu yang tepat.
Tidak terlalu cepat. Tidak terlambat.

Sekali saja, aku ingin merasakan bila tamu bulanan yang selalu datang teratur menjadi terhenti sementara.
Memegang alat kecil panjang yang menunjukkan dua garis positif.
Setiap pagi seperti mabuk perjalanan.
Perut makin membesar.
Gerak tendangan makhluk mungil di dalamnya.

Aku terus menunggu pertanyaan, "Sudah berapa bulan, Nitya?"
"Kapan perkiraan lahirnya Dedek bayi?"
Segera hadirlah, anakku.

Senantiasa berdoa agar status istri bertambah satu lagi.
"Nitya, selamat ya sudah jadi ibu."

Tuhan, aku berharap kisah itu nyata, bukan imajinasiku belaka.

RUU [RAWS FESTIVAL 2019] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang