O10. BERTENGKAR LAGI!!!

7K 643 4
                                    

⚠ vote dan commentnya, sangat membantu!


"kalau gue jadi lo sih ya Rose.."

"mending gue diem - diem aja ke Jaehyun, yang katanya Jeff itu. Tapi terserah lo juga sih. Gue mah, gak maksa.." Jennie kini sedang berdandan, untuk pergi ke kantornya.

"iya juga sih.. Yaudah deh Jen, gue berangkat dulu ya! Dadah.." Rose melangkahkan kakinya pergi untuk bekerja. Walaupun sebenarnya mungkin dia sekarang agak canggung nantinya dengan Jaehyun. Namun yasudah, jalani saja.

-

Rose melangkahkan kakinya cepat menuju ruangan miliknya. Ingat, ruangannya berpisah dengan Jaehyun. Takut Jaehyun sudah datang, maka Rose dengan buru - buru memasuki ruangannya.

krekkkk

Pintu terbuka. Baru saja melangkah masuk, namun bosnya -Jaehyun. Sudah duduk di tempat duduknya. Ah, mati saja kali ini Rose.

"jadi jam segini kamu baru datang ke kantor?" Rose menunduk sembari menggigit bibir bawahnya. Biasanya bosnya tidak akan datang jam segini -mungkin.

"maaf pak, tadi sa-"

Jaehyun menggeprak meja kerja milik Rose. Detik itu juga, hati Rose bergetar. Bukan karena seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Bagaimana jika dirinya dipecat? Tidak mungkin kan yang membayar kost-an nanti hanya Jennie? Ah, itu sangat tidak adil.

Masih posisi seperti tadi. Menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Juga dengan dirinya yang sedang berdiri di depan mejanya sendiri.

Lantas Jaehyun menghampiri Rose. Sontak, Rose sedikit menjauh dari Jaehyun. Canggung mulai menyeruak di dalam diri Rose. Teringat dengan yang dikatakan bahwa yang berada dihadapannya adalah, Jeff.

"kalau kamu gak bisa tepat waktu lagi,"

Jaehyun mencondongkan tubuhnya ke Rose. Bukan maksud apa - apa.

"kamu saya pecat." bisiknya yang membuat Rose bergidik ngeri.

"Jae-"

Pandangan teralih untuk seseorang yang tiba - tiba masuk dalam ruangan Rose. Shit, mengapa dia datang lagi? Tidak, jangan lupakan statusnya yang menjadi kekasih, bosnya ini.

srek

"lo bisa gak sih, gak ganggu pacar gue terus?! Eh! dulu pacar gue lo rebut. Sekarang apa? Bos lo mau lo goda? Udah gak waras ya, lo?"

"Yeri!" Jaehyun segera melepas genggaman Yeri pada rambut, Rose.

"kalau kamu mau bikin keributan, jangan di sini. Sini ikut aku."

Rambutnya berantakan. Kesal. Itu yang Rose rasakan. Ingin sekali Rose menjambak rambutnya kembali. Namun apa daya, ia takut bosnya pasti akan membela kekasihnya dan akan memecatnya.

Belum sampai depan pintu ruangan Rose. Jaehyun memutar balik tubuhnya. "maaf, Rose."

Mata indah Rose menatap kepergian Jaehyun dan -ekhem jangan lupa kekasihnya. Apa tadi? Jaehyun bilang apa? Maaf? Wah, benar - benar menyenangkan bagi Rose ketika Jaehyun meminta maaf padanya.

......

"kamu udah bener - bener suka ya sama Rose? Kamu nyebelin tau gak sih sekarang?!"
Di ruangan Jaehyun. Mereka berdua. Ya, Yeri dan Jaehyun.

"kamu jawab aja lama! Emang bener - bener suka kan?!"

masih diam. Jaehyun tidak menjawab. Membiarkan kekasihnya mau berbicara apa. Jaehyun sibuk dengan berkas - berkas yang berada di mejanya.

"lebih penting kertas daripada, aku?!" akhirnya wanitanya berdiri. Dan langsung bergegas pergi dari ruangannya. Sudahlah, terserah. Lagipula dirinya kini sedang sibuk dilanda dengan berkas - berkas yang menumpuk seperti masalahnya.

kriettt...

pandangannya kini beralih kepada seseorang wanita yang membuka pintu ruangannya. Chaeyeon. Adik tersayangnya. "ngapain, dek?."
dengan seenak jidatnya, Chaeyeon merebahkan tubuhnya ke sofa di ruangan milik, Jaehyun. Ya, abangnya.

"ngapain aja. Mau ketemu Rose juga. Lagian di rumah, bosen." kening Jaehyun menyerengit. Rose?.

"kamu akrab banget sama, Rose?."

Chaeyeon berdecak sebal. Kejadiannya kan sudah delapan bulan yang lalu. Masa iya, masih mempengaruhi sampai, sekarang?. Sangat menyebalkan!

"Oje itu, masa gak inget. Tua." Chaeyeon segera beralih dan memainkan ponselnya. Sedangkan Jaehyun meletakkan pulpen yang ia pakai untuk tanda tangan, tadi.

seperti mengingat, namun susah untuk diungkapkan. Sepertinya Jaehyun pernah mendengar nama itu. Tapi kapan?. Sungguh, Jaehyun seperti tidak asing. Namun siapa?. Sangat sulit untuk ditebaknya sekarang.

"heh! bang!." melambai - lambaikan tangannya di hadapan Jaehyun mungkin adalah pilihan yang tepat. Jaehyun melamun setelah Chaeyeon menyebut nama 'Oje'. apa mungkin dia ingat?.

"apa?." hembusan nafas terdengar. Chaeyeon mengelus - ngelus dadanya. "jangan bengong. nanti kalo abang kesambet, yang ribet siapa? adek, kan."

dengan dimplenya itu, Jaehyun memamerkan senyumannya seraya menggelengkan kepalanya. "kamu dari rumah udah sarapan? atau mau makan? nanti abang temenin."

Chaeyeon menggelengkan kepalanya. "gak usah. aku mau ke kantin bareng nanti sama Rose. udah ya, aku ke ruangannya Rose dulu. dadah, abang..."

Chaeyeon mendekati Jaehyun dan mencium pipinya. manis. tenang hanya adik, dengan kakaknya kok.

...........................................................................

woy woy !! aku baru up nih gan. please lah, aku butuh vote sama commentnya!

oke - oke, mungkin kalau sampai sini belum ada gregetnya ya gaiseu. 'cih alay. hehe, tapi tungguin aja pokoknya.

maaf ya, kalau aku lama banget upnya. soalnya ini aku mikirin alurnya pas aku lagi ulangan juga. jadi rada ngeblank sama pelajaran :))).

ya pkoknya, stay of Jaerose !!!

- ravelyannn

Sekretaris, Jaerose.Where stories live. Discover now