O26. SEBENARNYA BEGITU

4K 392 9
                                    

Maaf kalau banyak typo, jangan lupa tinggalkan jejak ya!
Thankieees !

___


Pagi sudah menyapa, pantulan sinar matahari menghiasi langit yang masih damai di pagi hari. Mata itu terbuka dengan indahnya, menyadari akan sinarnya yang semakin lama menembus penglihatan, akhirnya mata indah itu kini kian melebar, mengingat akan matahari yang bahkan sudah terbit mendahuluinya yang seharusnya sudah bangun sejak tadi.

"Aduh, mati aja gue! telat gini!" gertaknya yang membuat dirinya sendiri terbangun dari tempat tidur dan cepat-cepat melangkahkan kakinya itu ke kamar mandi, mulai menutup pintunya dan menyalahkan keran air.

Di tempat lain, pria yang memakai jasnya dengan rapih, rambutnya yang tertata rapih juga, wajahnya yang tampan, mulus bukan main. Membuat para kaum hawa tidak ingin berhenti menatapnya, ingin terus menatap dan menatap.

Pria itu menyandarkan tubuhnya ke mobil, menunggu --pujaan hatinya, segera menghampiri dirinya, tetapi tanpa di sangka ini sudah lumayan lama. Jika bukan karena rasa sayang yang mendekati rasa cinta, mungkin sekarang juga ia akan meninggalkan kawasan ini dan akan mengomel di kantor dengan suara lantangnya.

Namun, kini senyumannya terbit ketika melihat seseorang yang sudah di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Melihat seseorang yang ditunggu sedikit kerepotan untuk menutup gerbang, pria itu menghampirinya dan membantunya untuk menutup gerbangnya.

"Loh, kok di sini?" tanyanya --Rose, membuat pria di hadapannya itu hanya tersenyum dan mendekatkan diri padanya.

Terasa, benda kenyal itu menempel pada dahinya, matanya kian melebar, ia mendorong bahu tegap pria itu, membuat sang pria sedikit menjauh dan tersenyum geli menatap wajahnya yang kini terkejut sekaligus dengan pipinya yang merona.

"Pagi, manis." sapanya --Jaehyun, membuat pipinya lebih merona, lagi dan lagi. Sial! Baru di pagi hari saja sudah dibuat diabetes seperti ini, bagaimana di jam-jam selanjutnya, oh pasti akan menyiksa!

"Jawab, dong." Jaehyun membuyarkan rasa terkejutnya, "Iya, pagi juga." ia hanya menyapa seadanya, hatinya masih berdegup kencang. Huh, pasti tadi banyak yang melihatnya, ah Jung Jaehyun ini, benar-benar!

Seketika ingat dengan jam yang kini sudah berputar pada pukul berapa, akhirnya Jaehyun dan Rose segera pergi untuk ke kantor. Maupun dia pacar ataupun siapapun untuk Jaehyun. Tetapi tetap saja, Rose selalu ingin menjadi pegawai yang tepat waktu. Walaupun mungkin tidak untun hari ini.

"Rose, udah sarapan?" pertanyaannya tidak terjawab, bahkan sama sekali tidak dijawab olehnya --Rose. "Hei, udah sarapan belum?" kembali lagi, pertanyaan kedua yang masih sama. Menanyakan apakah dirinya sudah sarapan atau belum.

"Jawab dong, kenapa sih diem aja?" gemas melihat Rose yang tak sama sekali menjawab pertanyaannya, kini Jaehyun malah menjahili Rose dengan mencolek-colek dagunya, membuat sang empu hanya mendengus.

"Jangan kayak tadi lagi." katanya, spontan membuat Jaehyun menoleh padanya, maksudnya bagaimana? Kayak tadi? Seperti tadi? Jaehyun sama sekali tak mendapatkan sinyal apapun dari pernyataannya.

"Kayak tadi gimana maksudnya?"

Rose mendesis pelan, "Main cium-cium aja." ujarnya membuat Jaehyun terkekeh, "Oh, ngambek gara-gara itu, hm?" tangannya terulur untuk mengelus rambut milik Rose.

Sekretaris, Jaerose.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora