O16. INI CEMBURU BUKAN, YA?

5.1K 561 45
                                    

"Tapi saja gak ngebolehin kamu ngobrol sama laki - laki."

--

Rose memasuki pesta itu bersama Jaehyun. Masih dengan tangannya yang bertengger indah dipinggang milik, Rose. Hati Rose sudah tidak karuan.

"Santai Rose. Gak akan lama." seolah tau isi hati Rose. Jaehyun coba menenangkannya. Jaehyun tau, Rose pasti merasa kurang nyaman.

Jaehyun mengajaknya untuk mengambil minuman. Rose mengambil minuman tersebut. Bukan minuman anggur, tetapi hanya soda biasa. Karena Jaehyun melarangnya untuk meminum minuman alkohol, yang bisa membuat mabuk.

katanya, "Saya gak mau kamu mabuk, nanti kalau kamu digoda terus diterkam? masih mending kalau yang nerkam saya. Kalau orang lain?"

Setelah itu Rose hanya bergidik ngeri sambil memutar bola matanya malas. Malas sekali rasanya menjadi skeretaris- Jaehyun.

"Jung Jaehyun?" sontak kedua pasangan ini- ekhem bos dengan sekretaris, membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggil Jaehyun, tadi.

Setelah melihatnya, Jaehyun tertawa, berjabat tangan dan berpelukan ala pria. Rose yang melihatnya hanya kebingungan.

Erghh.. Lelaki itu lumayan tampan. Uh tidak, sangat tampan bahkan. Kini Rose saja terpesona oleh tampilannya.

Jaehyun yang sadar akan Rose hanya berdiri dibelakangnya. Segera menarik tangan Rose, "Kenalin Rose, ini Lee Taeyong." sontak Rose segera menjulurkan lengannya, sama halnya dengan Taeyong.

"Lee Taeyong, Taeyong." oh tidak, senyumannya. Rose kira wajahnya akan datar seperti pertama kali Rose lihat, namun tidak. Wajahnya sangat menawan.

Rose menyadarkan pandangannya. Bisa saja itu membuat Taeyong tidak nyaman. "Roseanne Park. Rose." Taeyong tersenyum. Rasanya ingin meledak.

"ekhem.." bukan Taeyong ataupun Rose, namun Jaehyun. Mungkin tidak nyaman, atau? Cemburu? Ups.

"Oh iya, gimana sama perusahaan lo? Lancar?" Jaehyun tentu saja mengangguk sambil tangannya yang kembali bertengger di pinggang Rose. Seperti pasangan, sungguh.

"Lancar aja selama kerja sama, sama lo." mereka berdua tertawa, sedangkan Rose yang memang mengerti bahwa ini adalah waktu mereka berdua. Rose bahkan enggan untuk mendengarkannya. Jadi Rose hanya mengedarkan pandangannya ke seluruh gedung ini.

"Rose, kalau kamu mau ngitarin gedung ini silahkan. Atau mau duduk - duduk, yang penting kamu jangan pulang duluan. Saya duduk di sini." Rose mengangguk mengerti, Rose melangkahkan kakinya untuk mengitari gedung ini.

"Pacar baru lo?" mereka berdua duduk di salah - satu bangku. "Bukan." ucapnya sambil meminum minuman sodanya.

Taeyong senyum - senyum melihat Jaehyun, tentu saja Jaehyun merasa aneh dengannya. Taeyong kerasukan?

"Beneran bukan pacar? Keliatannya mesra banget. Atau calon pacar?" kini Taeyong sedang menggodanya. "Sekretaris, gue." Taeyong mengangkat satu alisnya. "Cantik gitu, cuman sekretaris?"

Jaehyun menghela nafasnya. "Kenapa? Lo suka?"

"Ya kalo lo gak suka si Jae, buat gue aja lah." Taeyong kini beranjak dari tempat duduknya. Namun dengan sigap Jaehyun menggeprak meja. "Jangan."

Taeyong kembali duduk dibangkunya. Menahan tawanya, "Kenapa? Katanya bukan pacar lo." Jaehyun berdecak, "Diem lo."

Kini Taeyong hanya menahan tawanya. Untung saja Jaehyun sudah tidak dengan Yeri, lagi. Begitu pikir Taeyong.

"Eh, gue ngangkat telepon dulu Jae." hanya anggukan sebagai balasannya. Jaehyun meminum minumannya yang tinggal sedikit itu.

Karena merasa Rose yang tidak kunjung datang menghampirinya, kini Jaehyun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Kemana dia? Mengapa tidak kembali? Tidak mungkin kan, jika ia pulang duluan.

"Jae, gue duluan ya. Ada urusan penting soalnya."

"Hati - hati."

Setelah Taeyong benar - benar pergi, Jaehyun kini kembali mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

Ah! Itu dia! Bersama lelaki? Siapa?

Jaehyun segera menghampiri Rose yang sedang asik mengobrol, bahkan sambil sesekali tertawa. Cepat - cepat Jaehyun menghampirinya.

"Ekhem, Rose."

"Eh, pak. Udah?"

Rose berdiri, tidak perlu basa - basi Jaehyun menarik lengannya. Tentu saja Rose terkejut. Belum sempat pamit, namun sudah ditarik oleh Jaehyun.

"L-loh, pak.."

"Jung Jaehyun," langkahnya terhenti ketika merasa dipanggil. Tidak menoleh, hanya menunggu apa yang dikatakan olehnya.

"Punya lo, boleh juga." Jaehyun segera menarik kembali lengan Rose.

......

"Loh pak, pesta koleganya kan belum selesai, kok udah pulang? Emang gak apa - apa?"

Mereka berdua kini berada di dalam mobil, bermaksud untuk pulang. Namun Jaehyun mengajaknya untuk makan dulu di salah satu Restaurant.

"Gak apa - apa."

Rose mengangguk - anggukan kepalanya. "Lagian bapak kenapa langsung narik saya?"

"Karena kamu malah ngobrol sama orang lain." Jaehyun yang mengendarai mobilnya, kini hanya berwajah datar.

"Kan bapak juga yang ngebolehin saya buat jalan - jalan, liat - liat isi gedung ini, yaudah-"

"Tapi saja gak ngebolehin kamu ngobrol sama laki - laki." takisnya. Rose menatap Jaehyun tidak percaya, apa masalahnya? Memangnya itu urusannya?

Setelah Jaehyun berkata seperti itu, Rose sekarang hanya diam menatap jalanan yang masih padat di isi dengan kendaraan.

"Oh iya, untuk besok ada jadwal untuk saya rapat? Atau apapun itu?"

Tidak ada jawaban sama sekali dari bibir Rose. "Rose?" lagi - lagi, Rose tidak menjawabnya.

"Rose, saya lagi nanya loh sama kamu. Kenapa kamu gak jawab, saya?"

Rose menolehkan wajahnya ke Jaehyun. "Tadi kan bapak yang bilang, saya gak boleh ngobrol sama laki - laki. Makanya saya gak jawab pertanyaan, bapak."

Jaehyun menghela nafasnya. "Ya kalau saya yang bicara sama kamu, kamu jawab Rose."


✨✨✨✨

hEiyO ! aku up lagi !! Semoga sukaa ! kira - kira ini Jaehyun udah suka sama Rose belum, ya?

Yaudah - yaudah, semoga aja penasaran ya kalian ! Wkwk..

Tunggu kelanjutannya !!

Sekretaris, Jaerose.Where stories live. Discover now