Bagian 24

906 88 6
                                    

Caramel dan timnya sudah berada di lokasi, perlombaan akan di mulai tidak lama lagi. Detak jantung terasa lebih cepat napas semakin memburu, keringat dingin sudah mulai lolos dari pori-pori. Tim Caramel akan tampil setelah peserta yang sedang tampil di depannya, tim lawan memberikan penampilan terbaik di depan juri, riuh sorakan dan tepukan tangan membuat semakin ramai terdengar. Caramel menghela napasnya berkali-kali, dia takut mengecewakan timnya, tapi Caramel tetap yakin, bahwa hari ini dirinya akan memberikan yang terbaik untuk penampilan terakhir timnya.

♥♥♥♥

Jingga yang sedari tadi memperhatikan Caramel dari bangku penonton, hanya bisa mendoakan dan mendukungnya.
Jingga rela mengajak beberapa temannya untuk ikut melihat pertunjukan ini, setidaknya untuk meramaikan. Sebenarnya banyak juga anak dari sekolahnya, tapi tidak sebanding dengan pendukung sekolah lainnya.

Jingga dan teman-temannya berdiri setelah Caramel sukses melakukan tugasnya, Jingga bertepuk tangan sekencang mungkin dan di ikuti semua penonton, Caramel dan timnya sudah memberikan penampilan yang terbaik, Masalah menang atau tidak itu hal belakangan. Yang terpenting mereka sudah melaksanakan tugasnya.

♥♥♥♥♥

Akhirnya Caramel dan tim bisa bernapas lega, mereka sukses dalam melakukan perlombaan ini. Caramel bahagia melihat teman-temannya bahagia, Caramel tau mereka sedang berbangga hati sekarang, meskipun pemenangnya belum di umumkan, tapi mereka bangga sudah menujukan penampilan terbaik mereka.

Suara Caramel benar-benar habis, dia melantangkan suaranya sekencang mungkin tadi. Kemudian dari kejauhan dia melihat Jingga yang ingin menghampirinya, dengan tangan yang sedang mengenggam air botol kemasan.

Senyum Caramel sudah mengembang melihatnya, sebab Caramel memang sangat membutuhkan minum.

"Tau aja kalo gua butuh minum." Ucap Caramel setelah Jingga sampai di dekatnya.

"Ya dong, guakan cowok paling perhatian di dunia." Ujar Jingga berbangga.

Caramel memutar matanya sambil terus meneguk cairan di botol itu hingga kandas, "Gimana, tadi suara gua kerenkan?" Caramel menaikan kedua alisnya sambil tersenyum lebar.

"Ya,ya,ya lu terbaiklah pokoknya,"

Caramel terkekeh melihat ekspresi Jingga yang terlihat tidak ikhlas.

"Pengumumannya kapan Mel?" Tanya Jingga.

"Nggak tau mungkin sore, soalnya banyak banget pesertanya."

"Gua yakin sekolah kita menang." Ucap menyemangati Caramel.

"Gak mau berharap lebih tar kecewa." Gumam Caramel.

"Ya udah kita nyari makan dulu yuk, lu laperkan?" Jingga tidak melanjutkan pembincangan itu.

Caramel mengangguk, dengan mata yang terfokus pada pertunjukan di depannya.
Jingga menarik tangan Caramel, untuk mencari sesuatu yang bisa dia dan Caramel makan.

🌼🌼

Caramel dan Jingga memutuskan untuk makan batagor, karena hanya ini yang tidak ramai, Jingga menarik bangku untuk Caramel tempati.

"Bang batagornya dua ya." Pesan Jingga.

Jingga menatap Caramel yang ada di sampingnya. "Mel nanti pulang bareng gua ya." Pinta Jingga.

Secret Of Caramel Gadis 90°✓ {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang