Bab 9

105K 7.6K 298
                                    

Takdir memang tidak bisa diduga, namun do'a bisa menjadi harapan. Berhenti menduga, tengadahkan tangan, karena Allah selalu mengijabah setiap tulusnya pengharapan.

Kalam Cinta Sang Gus

Angin malam berhembus lembut, menerpa wajah tampan yang kini memancarkan tatapan sendu. Ada pertanyaan yang belum ia dapatkan jawabannya, Ada perasaan yang sulit ia mengerti keberadaannya.

Sebelum berada di posisi ini, Ilham sempat terjebak dalam patah hati terhebat. Bagaimana sulitnya mengikhlaskan cinta pertama, kemudian beranjak dari satu hati ke hati yang lainnya. Setelah berhasil membuka hati untuk sosok lain, takdir kembali membuatnya merasakan patah untuk kedua kali. Sempat ia berpikir, kenapa semesta sebercanda itu dengan hatinya, sampai membuatnya jatuh dan jatuh lagi.

Entah kali ini takdir menghadirkan Syabella untuk apa? Untuk melengkapi kisah hidupnya menuju jannah yang dia impikan? Atau hanya penggalan cerita hidup sementara seperti sebelumnya.

Ilham berbalik setelah menutup rapat jendela kamar istrinya, di ranjang itu Syabella tertidur lelap kemungkinan karena lelah setelah seharian melayani para tamu.

02.30 AM waktu yang tertera di sudut atas layar handponenya, pria itu mulai merebahkan tubuhnya di sebelah Abel. Makeup sempat dia bersihkan di wajah sang istri meski tidak terlalu bersih, tapi setidaknya hijab di kepalanya sudah terlepas dengan aman. Tinggal gaunnya saja yang tidak berani ilham lepas tanpa izin terlebih dulu. Kali ini Ilham tidak tega mengusik tidur sang istri.

Untuk beberapa saat Ilham larut dalam tatapannya pada wajah sang istri, rasanya lancar sekali untuk mereka bisa bersatu meski masih sama-sama menyimpan perasaan semu. Padahal untuk bisa bersama dua perempuan di masalalunya terasa sangat sulit, mungkin inilah yang namanya takdir. Allah datangkan jodohnya tanpa diduga, herannya lagi seseorang itu adalah gadis yang memang sudah dia kenal, kerabatnya sendiri.

Tangan Ilham terangkat pada wajah sang istri, ibu jarinya bergerak pelan membelai lembut pipi Abel. "Ya Robb ... jika benar dia sebaik-baik jodoh hamba, tolong mantapkan hati hamba untuk beranjak dari masa lalu."

***

Acara yang dipersiapkan jauh hari sudah berakhir, para santri masih diberi 1 hari waktu libur dari segala aktivitas pesantren, saat ini mereka sibuk membantu membersihkan halaman rumah Kyai, ada yang menyapu, membuang sampah membereskan meja serta kursi prasmanan. Adapun yang mengepel teras ndalem.

Sedangkan Abel masih sibuk membuka semua hadiah dari para kerabat, sahabat dan santrinya. "Kak Ilham beneran gak mau bantu Abel buka kado?"

Ilham langsung menggeleng, sejak tadi pria tampan itu cuma memperhatikan sang istri membuka hadiah tanpa berniat membantu. Namun, tatapannya jatuh pada kotak kecil dengan sampul merah muda bermotif Hello Kitty. Ilham meraih kado tersebut dan membukanya. Sedikit susah karena masih terbungkus bubble wrap, setelah terbuka Ilham masih menilik benda di dalamnya dengan tatapan remeh. "Aneh, hadiah pernikahan kok seperti ini." Pria itu meletakkannya di meja.

Abel mengikuti suara benda yang suaminya taruh, senyumnya langsung merekah tatkala mendapati bola salju kristal yang di dalamnya terdapat sosok mungil hello kitty duduk di singgasana berbentuk hati. Sungguh lucu, warnanya pink, selain bisa menyala dalam gelap juga ada musiknya. "Dari siapa Kak Ilham?"

Ilham hanya mengangkat bahu pertanda dia acuh dengan pengirim hadiah aneh tersebut. Namun beberapa saat terdiam memperhatikan sang istri begitu tertarik dengan benda tersebut, membuat rasa penasaran semakin meningkat, tanpa aba-aba tangannya meraih kembali bungkus benda tersebut. Tapi, memang tidak tertera nama pengirim. Hanya sebatas ucapan 'barakallah fii umrik' tertulis rapi di sana. "Sya, kamu lahir tanggal berapa?" tanya Ilham, sebab dia benar-benar lupa tanggal lahir istrinya. Padahal dalam akta nikah, nama dan tanggal lahir mereka sudah bersanding dengan jelas.

Kalam Cinta Sang GUS ✔Where stories live. Discover now